Mohon tunggu...
KKN Untag Surabaya
KKN Untag Surabaya Mohon Tunggu... Guru - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Akun khusus untuk mempublikasikan tulisan dari kegiatan KKN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Untag Surabaya Membudidaya Maggot sebagai Pakan Ternak Bebek di Desa Wonoploso, Kabupaten Mojokerto

24 Januari 2024   20:46 Diperbarui: 24 Januari 2024   21:01 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dokmentasi pribadi

Pengabdian masyarakat merupakan bentuk kegiatan masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Program pengabdian masyarakat selalu menciptakan berbagai inovasi yang memberikan dampak positif.

Dengan kesempatan ini, tentu saja hal ini tidak di sia-siakan oleh sekelompok mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Salah satunya ialah mahasiswa R7, Nanda Kiki Permana yang ditempatkan di Desa Wonoploso, Kec. Gondang. Kab. Mojokerto yang berlangsung selama 12 hari di lapangan. Terhitung pada Sabtu, 13 Januari dan akan selesai di Rabu, 24 Januari 2024.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa didampingi oleh Dosen Pembina Lapangan (DPL) Angga Dutahatmaja, S.Kom., MM.

Peternakan Bebek merupakan salah satu sumber pengahasilan yang biasa dilakukan oleh peternak di desa. Kebutuhan pangan berupa daging bebek dan juga olahan dari telur bebek sangat tinggi di pasaran, seperti daging bebek yang sangat banyak diminati sebagai olahan masakan, dan juga telur bebek yang biasa di gunakan sebagai bahan utama dalam minuman jamu tradisional. Salah satu peternakan bebek pedaging yang di miliki oleh Bapak Yustadi  yang berada di Dusun Bamban Desa Wonoploso Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto. 

Dalam melakukan usaha peternakan ini, pemilik sering juga mengalami kesulitan dalam urusan pakan ternak bebek nya. Yang di karenakan pembelian pakan bebek yang mahal dan hasil keuntungan dari penjualan bebek yang relatif kecil bahkan tidak mendapatkan untung sama sekali.

Oleh karena itu, program penyelesaian masalah yang di lakukan adalah dengan pembuatan budidaya maggot untuk pakan tambahan bebek, yang dimana maggot sendiri mengandung protein yang tinggi dan juga aman bagi manusia. Pembudidayaan maggot ini bisa menjadi solusi bagi para pemilik peternakan untuk memenuhi pakan protein hewan ternak nya.

Dengan melakukan budidaya maggot ini, selain menjadi pakan tambahan bagi peternakan-nya sendiri juga bisa membuat produk dengan  menjual hasil budidaya maggot sebagai pakak ternak. Sehingga menjadi sebuah sumber penghasilan tambahan nantinya.

Baginya, melalui pengabdian masyarakat ini mahasiswa dapat memberikan inspirasi bagi generasi selanjutnya untuk terlibat dala inisiatif serupa serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perpaduan pengetahuan akademis dan kreatifan lokal.

Penulis : Nanda Kiki Permana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun