"Mumpung kamu masih muda dan single, belajarlah merencanakan keuangan mulai dari sekarang karena kamu tidak akan pernah tahu, apa yang akan terjadi pada masa mendatang," begitulah wejangansalah seorang atasan di perusahaan tempat saya bekerja sebelumnya pada dua tahun yang lalu. Pesan tersebut masih terngiang-ngiang dalam benak saya hingga sekarang sehingga setiap ada waktu luang, saya berusaha memikirkan dan merencanakan pengelolaan dana yang dimiliki agar bermanfaat untuk ke depannya.
Saya bersyukur ketika mendapatkan kesempatan untuk menghadiri kegiatan Nangkring Kompasiana-AXA pada Jumat petang 14 Juli 2017 lalu. Bertempat di JW Marriott Hotel, Surabaya, saya mendapatkan wawasan sehubungan bidang yang menjadi PR saya sejak dua tahun lalu itu, yakni perencanaan dan pengelolaan keuangan, bersama para narasumber yang ahli di bidangnya.
Cukup puas memainkan Praxis bersama rekan-rekan, para peserta menyimak pemaparan lebih jauh mengenai perencanaan harta oleh pembicara pertama, Henra Sensei. Ia mengingatkan bahwa terdapat tiga situasi dalam hidup ini, yaitu hidup, sehat dan produktif. Ketiganya harus dalam keadaan baik jika seseorang menginginkan sebuah hasil kinerja yang maksimal. Lalu bagaimana kalau pada titik tertentu ada salah satu unsur yang tidak baik, entah itu tidak hidup, tidak sehat maupun tidak produktif? Ibarat menjemput bola, berarti sebelumnya segala sesuatu harus dilakukan di bawah kendali agar tak menjadi kendala ke depannya.
"Selama masih hidup, semuanya harus dilakukan di bawah kendali agar tak menjadi kendala ke depannya."
"Untuk itu, seseorang perlu melakukan perencanaan hartanya dengan tiga ketentuan. Pertama,surplus dalam kondisi dirinya yang produktif dan tidak produktif. Kedua,mudah dibagi kepada ahli waris yang dikehendali kelak. Ketiga,likuid atau mudah dicairkan saat dibutuhkan." paparnya.
Perencanaan harta tersebut, kata Henra, merupakan langkah awal bagi masa depan anak cucu kelak agar setiap orang dikenang dengan cerita yang indah, bukan malah mendatangkan derita bagi mereka lantaran meninggalkan banyak hutang.
"Jadilah cerita, bukan derita, bagi anak-cucu kelak"
Untuk mewujudkan hal tersebut, Henra menjelaskan bahwa idealnya, setiap orang memiliki tiga rekening dalam pengelolaan dananya, baik yang diperoleh dari pendapatan tetap maupun tidak tetap. Untuk lebih mudah mengingatnya, ia memberikan singkatan berupa SIP yang merupakan kepanjangan dari Saving, Investmentdan Protection. Seperti artinya, savingberarti menabung. Alokasi dana ini juga mencakup dana keluar-masuk rekening untuk kebutuhan sehari-hari. Â Sedangkan investmentatau investasi bisa dilakukan dengan memanfaatkan aneka produk perbankan, salah satunya adalah deposito. Sementara untuk protectionatau proteksi diri dapat dilakukan salah satunya dengan Ma Infinite Protection(MIP) yang disiapkan oleh AXA. Penjelasan mengenai proteksi ini dijelaskan para pemaparan selanjutnya yang disampaikan pihak AXA, Umi Basuki.