Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Trainer BNSP RI, Public Speaker & Professional Hypnotherapist email: Luanayunaneva@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rencanakan Keuangan dengan #3Pasti Mulai Sekarang, Mengapa Tidak?

21 Juli 2017   15:14 Diperbarui: 4 Agustus 2017   15:26 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wajah serius peserta Nangkring ketika memainkan Praxis (foto: Luana Yunaneva)

"Mumpung kamu masih muda dan single, belajarlah merencanakan keuangan mulai dari sekarang karena kamu tidak akan pernah tahu, apa yang akan terjadi pada masa mendatang," begitulah wejangansalah seorang atasan di perusahaan tempat saya bekerja sebelumnya pada dua tahun yang lalu. Pesan tersebut masih terngiang-ngiang dalam benak saya hingga sekarang sehingga setiap ada waktu luang, saya berusaha memikirkan dan merencanakan pengelolaan dana yang dimiliki agar bermanfaat untuk ke depannya.

Saya bersyukur ketika mendapatkan kesempatan untuk menghadiri kegiatan Nangkring Kompasiana-AXA pada Jumat petang 14 Juli 2017 lalu. Bertempat di JW Marriott Hotel, Surabaya, saya mendapatkan wawasan sehubungan bidang yang menjadi PR saya sejak dua tahun lalu itu, yakni perencanaan dan pengelolaan keuangan, bersama para narasumber yang ahli di bidangnya.

Foto bersama kompasianers (foto: admin Kompasiana)
Foto bersama kompasianers (foto: admin Kompasiana)
Diawali dengan permainan Praxis atau gamesemacam monopoli yang berisi simulasi keuangan dengan dipandu oleh pihak AXA, para peserta Nangkring seakan dibawa ke kehidupan nyata. Ketika seseorang sudah bekerja, ia akan menerima gaji setiap bulannya dan harus mengelolanya dengan baik hingga masa pensiun tiba. Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, perencanaan keuangan harus dilakukan sematang mungkin dan dibagi dalam beberapa pos, termasuk investasi. Namun tak dapat dipungkiri, jika terkadang ada situasi-situasi di luar perkiraan sebelumnya, seperti peluang serta untung-rugi.

Aneka properti saat memainkan Praxis (foto: Luana Yunaneva)
Aneka properti saat memainkan Praxis (foto: Luana Yunaneva)
Permainan tersebut mengingatkan saya perihal kondisi yang tak menentu, membuat seseorang harus mencermati dan menyiasati strategi yang sudah dirancang sebelumnya agar tidak terlalu banyak menanggung kerugian. Untuk itu, merencanakan masa depan harus dilakukan sematang mungkin agar tidak asal mengeluarkan uang untuk hal yang sia-sia. Kalau bisa, malah memberikan keuntungan di masa mendatang.

Cukup puas memainkan Praxis bersama rekan-rekan, para peserta menyimak pemaparan lebih jauh mengenai perencanaan harta oleh pembicara pertama, Henra Sensei. Ia mengingatkan bahwa terdapat tiga situasi dalam hidup ini, yaitu hidup, sehat dan produktif. Ketiganya harus dalam keadaan baik jika seseorang menginginkan sebuah hasil kinerja yang maksimal. Lalu bagaimana kalau pada titik tertentu ada salah satu unsur yang tidak baik, entah itu tidak hidup, tidak sehat maupun tidak produktif? Ibarat menjemput bola, berarti sebelumnya segala sesuatu harus dilakukan di bawah kendali agar tak menjadi kendala ke depannya.

"Selama masih hidup, semuanya harus dilakukan di bawah kendali agar tak menjadi kendala ke depannya."

Henra Sensei menyampaikan materi pertama dalam Nangkring di Surabaya 14 Juli 2017 (foto: Luana Yunaneva)
Henra Sensei menyampaikan materi pertama dalam Nangkring di Surabaya 14 Juli 2017 (foto: Luana Yunaneva)
Praktisi bidang keuangan tersebut menyadari, di era yang sudah maju seperti saat ini tak sedikit orang tua yang telah menentukan ahli warisnya kelak, baik menggunakan surat wasiat maupun tidak. Meski di sisi lain, terkadang pembagian warisan dapat mengundang masalah bagi pihak-pihak yang merasa layak mendapatkannya namun namanya tidak tertera dalam surat wasiat.

"Untuk itu, seseorang perlu melakukan perencanaan hartanya dengan tiga ketentuan. Pertama,surplus dalam kondisi dirinya yang produktif dan tidak produktif. Kedua,mudah dibagi kepada ahli waris yang dikehendali kelak. Ketiga,likuid atau mudah dicairkan saat dibutuhkan." paparnya.

Perencanaan harta tersebut, kata Henra, merupakan langkah awal bagi masa depan anak cucu kelak agar setiap orang dikenang dengan cerita yang indah, bukan malah mendatangkan derita bagi mereka lantaran meninggalkan banyak hutang.

"Jadilah cerita, bukan derita, bagi anak-cucu kelak"

Untuk mewujudkan hal tersebut, Henra menjelaskan bahwa idealnya, setiap orang memiliki tiga rekening dalam pengelolaan dananya, baik yang diperoleh dari pendapatan tetap maupun tidak tetap. Untuk lebih mudah mengingatnya, ia memberikan singkatan berupa SIP yang merupakan kepanjangan dari Saving, Investmentdan Protection. Seperti artinya, savingberarti menabung. Alokasi dana ini juga mencakup dana keluar-masuk rekening untuk kebutuhan sehari-hari.  Sedangkan investmentatau investasi bisa dilakukan dengan memanfaatkan aneka produk perbankan, salah satunya adalah deposito. Sementara untuk protectionatau proteksi diri dapat dilakukan salah satunya dengan Ma Infinite Protection(MIP) yang disiapkan oleh AXA. Penjelasan mengenai proteksi ini dijelaskan para pemaparan selanjutnya yang disampaikan pihak AXA, Umi Basuki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun