Langkahku terarah ke padang pasir
Kala mentari dengan terik sinarnya menyisir
Terasa sangat darah ini mendesir
Dari kejauhan berdiri sebuah rumah
Tampak tua, namun megah
Memanggil ragaku singgah
Tersadar dari lelap yang membuai, aku bangkit
Kembali berjalan, meski mata angin sakit
Tak lama, ada suara berdecit
Astaga, aku salah melangkah!
Nyaris gagal arah
Puji Tuhan, Khalik langit dan bumi, ada sosok 'ayah'
Kami pulang
Kanan-kiri, naik turun, cobaan merintang
Jika boleh memilih, ku ingin terbang
Ibarat peta buta, rute ini terlalu sukar
Seakan ku dibawa berputar-putar
Toh, dataran rendah ini melingkar!
Dalam diam raga, batin masih mencari
Bias lintang yang diberi
Demi rona nun berseri
Bandung, 4 Agustus 2016
Luana Yunaneva
Terinspirasi dari mimpi yang dialami Rabu dini hari, 20 Juli 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H