Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Trainer BNSP RI, Public Speaker & Professional Hypnotherapist email: Luanayunaneva@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

[KPK] Nasi Pecel, Kuliner Kediri yang Terus Berinovasi

13 Mei 2016   14:49 Diperbarui: 16 Mei 2016   11:10 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pecel (sumber: Google)

Luana Yunaneva, Nasi Pecel, Kediri

Nasi pecel dan tumpang sangat mudah ditemui di Kota Kediri, mulai di tengah kota, pinggir jalan, hingga dalam gang. Jangankan para pelancong dari luar kota dan luar negeri, wong –sebutan untuk orang – Kediri asli saja sangat menyukai kedua makanan tradisional ini untuk menu makan pagi, siang, atau malam.

Cukup mengeluarkan uang mulai Rp4.000,00, Anda bisa menikmati sepincuk nasi pecel khas Kota Kediri. Di atas pincuk daun pisang, sang penjual nasi pecel menyajikan setangkup nasi putih pulen hangat yang masih mengepul, lalu menambahkan sayuran yang sudah direbus terlebih dahulu seperti daun singkong, daun pepaya, kubis, kacang panjang, dan kecambah. Kemudian bumbu pecel yang terbuat dari kacang tanah goreng dan rempah-rempah seperti gula merah, asam jawa, daun jeruk purut, cabai merah, cabai rawit, bawang putih, kencur, dan garam itu pun,  dituangkan.

Serrrr… Kuah bumbu yang tersiram membuat siapapun yang melihatnya menjadi ngiler seketika dan ingin segera menyantapnya. Eits, sabar dulu! Penjual masih menyematkan perkedel, lentho, tempe, atau tahu goreng sebagai lauk. Tidak lupa, rempeyek kacang dan teri yang menambah gurih nasi pecel. Dan itu gratis, alias tidak dikenakan tambahan biaya lagi untuk serangkaian lauk dan rempeyek yang disajikan. Berbeda dengan sejumlah kota yang mengenakan tambahan harga meski sekadar meminta tambahan rempeyek.

Tetapi terkadang, memang ada sejumlah penjual menjajakan beraneka lauk tambahan di piring saji yang lain. Siapa tahu ada pembeli yang berminat menambah lauk penggugah selera, selain paket lauk sederhana tadi. Ada telur mata sapi, telur dadar, telur piyuh, sate usus ayam, ayam goreng, hati rempela ayam, sosis, dan sebagainya. Untuk lauk tambahan ini, baru dikenakan harga. Tapi tenang saja, harganya masih sangat terjangkau koq!

Seporsi nasi pecel sudah di tangan dan siap untuk dinikmati. Saatnya makan, Kompasianers!

Nasi Pecel Khas Kediri (sumber: http://www.kompasiana.com/destri/aduhai-nikmatnya-nasi-pecel-bu-as_552c277d6ea834f2768b4572)
Nasi Pecel Khas Kediri (sumber: http://www.kompasiana.com/destri/aduhai-nikmatnya-nasi-pecel-bu-as_552c277d6ea834f2768b4572)
Nyam, nyam, nyam! Bisa dibayangkan ketika nasi pulen, sayur, lauk, bumbu kacang pedas, ditambah gurihnya rempeyek berpadu di dalam mulut, rasanya sempurna. Biasanya rasa semakin nikmat ketika nasi pecel langsung disantap di tempat, tanpa harus dibungkus dan dibawa pulang terlebih dulu.

 

Tempe Busuk Jadi Bahan Baku Utama, Yakin?

Oya, Kota Kediri mempunyai beragam kreasi pecel. Selain nasi pecel biasa, ada juga pecel tumpang. Isinya tidak jauh berbeda dengan pecel. Ada nasi, sayuran rebus, lauk, dan rempeyek. Yang membedakan adalah sambal tumpang, bukan makannya sambil bertumpangan ya, hehehe.

Bahan baku utama sambal tumpang adalah tempe busuk. Wow! Iya, benar, ini bukan salah ketik karena memang tempe yang sudah dibiarkan membusuk itulah yang membuat sambal tumpang ini terasa nikmat dengan rasa yang khas. Tentu ditambah dengan tempe segar, bawang merah, bawang putih, cabai merah, kencur, daun salam, garam, dan gula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun