Tak terasa pandemi ini sudah membuat kita terlalu lama berdiam diri di rumah. Bosan? Sudah pasti, tapi mau gimana lagi.
Kapan sih beresnya Covid-19 ini? Wah rasanya sudah sulit untuk memprediksnya, terlebih WHO pun belum bisa memastikan kapan akan berakhir virus ini. Di sinilah kita harus berjaga.
Baik berjaga secara diri yaitu dengan cara jaga kesehatan, juga berjaga dalam hal finansial.
Ya, berjaga karena ini sudah bukan saatnya untuk berdiam dan berleha-leha di rumah. Ada perut-perut anggota keluarga yang harus diisi makanan sehat, ada pendidikan yang harus tetap ditempuh dengan menyediakan layanan internet tanpa batas dan ada tuntutan pekerjaan yang semakin berat dan meningkat.
Oh iya, berbicara tentang pandemi tentunya tak luput dari dampaknya. Selain anak sekolah dan pegawai, pengusaha pun merasakannya lho!
Hal ini disampaikan oleh Lucy Wiryono, owner Holycow Indonesia dalam webinar Kopiwriting Maybank yang bertajuk "Indonesia di Era Ekonomi dan Keuangan Digital" pada Rabu, 21 Oktober 2020 lalu.
Siapa sangka, resto yang memanjakan lidah pelanggannya dengan olahan daging impor berkualitas ini, sempat mengalami penurunan penjualan hingga 90 persen pada awal pandemi. Wow, 90 persen tentu bukan angka yang sedikit.
Mengayomi ribuan karyawan di berbagai daerah di tanah air membuat Lucy memutar otak. Dia tidak ingin melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) seperti yang dilakukan sebagian pengusaha sejak pandemi.
Setelah berdiskusi dengan sang suami, ketemulah suatu ide untuk mengemas daging yang biasa mereka jual dalam bentuk frozen food.Â
Tak disangka, inovasi itu diterima dengan baik oleh para pecinta Holycow. Konsumen tidak perlu khawatir tingginya risiko tertular Covid 19 saat makan di tempat, tetapi mereka cukup memesannya secara online dan menunggu pesanan daging dikirim.
Berkat ide ini, bisnis Lucy tetap jalan, para karyawannya tetap dapat bekerja dan menghidupi keluarganya, dan para pelanggan pun tetap bahagia lantaran dapat menikmati olahan daging lezat kesukaan dengan nyaman.