Wijaya Kusuma adalah salah satu bunga di Indonesia yang memiliki keharuman yang sangat kuat. Hal menarik lainnya adalah bunga ini hanya mekar pada malam hari, suatu kondisi yang sangat berbeda dengan jam biologis tumbuhan lainnya.
Keunikan bunga inilah yang menginspirasi pemberian nama sebuah jembatan yang baru diresmikan oleh Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono) serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kabupaten Kediri, Jawa Timur pada Selasa 29 Mei 2018. Jembatan yang semula diberi nama Jembatan Ngadiluwih oleh warga setempat ini memang menghubungkan dua daerah, yaitu Desa Banggle Kecamatan Ngadiluwih dan Desa Tambibendo Kecamatan Mojo di Kabupaten Kediri, di mana kedua wilayah tersebut dipisahkan oleh Sungai Brantas.
Â
Dibangun sejak April hingga Desember 2017 lalu, jembatan yang digagas oleh Kementerian PUPR ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan interkoneksi selingkar Wilis. Dengan demikian, jembatan sepanjang 182,84 meter ini  tidak hanya menghubungkan wilayah barat dan timur Kediri tetapi beberapa kawasan sekaligus, yaitu Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Madiun dan Nganjuk. Tentu saja hal ini selaras dengan program yang digagas Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang ingin meratakan pembangunan di Tanah Air demi perekonomian masyarakat yang lebih baik.
Dalam sambutannya, Pramono Anung juga berharap, Jembatan Wijaya Kusuma yang kini menjadi jalan nasional dapat dimanfaatkan warga terutama yang berdomisili di Kediri bagian barat untuk memaksimalkan potensi daerahnya, terutama hasil perkebunan dan pertanian sehingga dapat didistribusikan ke daerah-daerah lain.
Kediri, 29 Mei 2018
Luana Yunaneva
Sebelumnya tulisan ini telah dipublikasikan di blog pribadi penulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H