Sejak memasuki bulan Desember, umat Kristiani biasanya menghiasi rumah dan bangunan gereja dengan aneka dekorasi maupun pernak-pernik bernuansa Natal. Sebut saja pohon natal, gantungan rumah, kaos kaki Sinterklas dan masih banyak lagi. Namun, Gereja Baptis Indonesia (GBI) Karunia di Kota Kediri, Jawa Timur justru memilih limbah plastik sebagai dekorasi utama untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus pada tahun ini.
Gembala Sidang GBI Karunia Kediri, Pdt. Ed Merdhiriawan menjelaskan, alasan pemilihan plastik sebagai bahan baku utama pohon Natal cukup sederhana. Plastik sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi hampir semua produk yang dikonsumsi dikemas menggunakan plastik.
Pohon natal daur ulang yang memiliki tinggi kurang lebih tiga meter ini terdiri dari 488 botol air mineral bekas berukuran sedang yang diisi sebanyak 200 gram limbah plastik bersih. Dengan demikian, total limbah plastik yang mereka kumpulkan mencapai 97 koma 6 kilogram. Wah,siapa sangka jika limbah plastik yang selama ini dibuang begitu saja oleh sejumlah keluarga mencapai hampir satu kuintal.
Cara membuat pohon natal berbahan plastik ini cukup mudah. (Proses lebih jelasnya dapat dilihat pada video di atas)
- Kumpulkan limbah plastik kering (seperti tas kresek serta plastik pembungkus makanan, obat, deterjen dan sebagainya),
- Siapkan sejumlah botol air mineral berukuran sedang,
- Potong limbah plastik menjadi ukuran kecil dan masukkan ke dalam botol,
- Tekan limbah plastik menggunakan kayu agar isi botol menjadi padat
- Bentuklah kawat menjadi rangka yang menyerupai pohon cemara
- Tata botol-botol berisi limbah plastik pada rangka
- Setelah semua botol tersusun membentuk pohon Natal, tambahkan lampu hias untuk mempercantik dekorasi
Siapa bilang, merayakan Natal atau peringatan kelahiran Yesus harus dengan cara yang mewah? Yesus saja merelakan diri-Nya yang Mahakudus lahir di sebuah kandang domba. Selamat Natal dan Tahun Baru 2018!
Â
Kediri, 26 Desember 2017
Luana Yunaneva, CPS
Sebelumnya tulisan ini telah dipublikasikan di blog pribadi penulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H