Masih dalam suasana Hari Batik Nasional di mana kebanyakan postingan teman-teman di jejaring sosial bernuansa batik, saya pun tertarik untuk menuliskan hal yang sama. Berbicara mengenai batik, pikiran sebagian besar dari kita tentu langsung mengarah ke batik Jogjakarta, Solo atau Pekalongan. Sejumlah kota tersebut memang cukup ternama berkat motif batiknya yang unik. Tetapi siapa sangka jika ternyata kota-kota lain di Indonesia juga memiliki batik dengan motif yang khas. Salah satunya adalah Kota Kediri, Jawa Timur.
Kasiana merupakan salah satu wanita pegiat usaha kecil dan menengah (UKM) di industri batik Kota Kediri. Mengusung label Batik Wecono Asri yang terletak di Kelurahan Dandangan, Kecamatan Kota, Kediri, ia memamerkan aneka jenis batik yang sudah dibuatnya. Motif-motif yang diusung oleh Kasiana adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan salah satu kota yang tengah berkembang di Jawa Timur ini, seperti makanan dan kesenian.
Sebut saja Sekarjagat, salah satu motif yang menggambarkan Kota Kediri serta menjadi favoritnya dan masyarakat. Dalam selembar kain batik ini, siapapun dapat melihat gambaran Kota Kediri melalui makanan khas berupa tahu kuning dan getuk pisang, serta kesenian jaranan. Motif Sekarjagat ini pula yang membuat Kasiana meraih Juara Ketiga dalam Lomba Pelaku Usaha Unggulan Kota Kediri 2016 untuk kategori Wirausaha Wanita pada 3 Juni 2016 lalu.
Selain Sekarjagat, beberapa motif lain juga dibuat Kasiana berdasarkan aneka makanan dan kesenian khas Kota Kediri, seperti sayur asam, jaranan, sungai Brantas dan masih banyak lagi. Hal-hal tersebut merupakan potensi yang patut diangkat di Kota Kediri karena itu semua bukanlah sesuatu yang jauh dari jangkauan matanya.
Kemampuan wanita berkacamata ini dalam membuat kreasi motif batik tidak terlepas dari kecintaannya pada dunia seni sejak ia masih kecil, terutama menggambar. Berawal dari menggambar di waktu luangnya, ia pun terbesit untuk menjadikan goresan-goresan tangannya semakin nyata, melalui kain batik.
"Selain itu, saya ingin kain batik bisa dikenal di Kediri, melalui pemberdayaan masyarakat sekitar, terutama kaum wanita. Saya juga ingin agar kaum wanita juga mendapatkan manfaat dari kreasi yang saya kerjakan ini," katanya.
Untuk itu, ia membuat sebuah sanggar belajar masyarakat yang berlokasi tak jauh dari galerinya. Di tempat inilah, masyarakat sekitar mengerjakan kain batik aneka motif, sesuai arahan Kasiana. Sejumlah mahasiswa dari beberapa kampus di kawasan Kediri juga pernah belajar membatik di sini. Tak hanya batik tulis yang dikreasikan oleh Kasiana tetapi juga batik cap. Dengan sabar, kaum wanita yang kebanyakan merupakan para ibu termasuk Kasiana mengajarkan cara membatik yang baik dan benar.
Langkah awal pembuatan batik adalah membuat pola sesuai yang diinginkan. Sesudahnya, motif yang telah dibuat tersebut dicanting atau ditebali menggunakan canting yang sudah diisi dengan malam cair. Setelah malam mulai mengeras, kain direndam di dalam sebuah ember yang diberi pewarna sintetis. Kemudian, kain dikeringkan di bawah sinar matahari agar proses pewarnaan lebih maksimal.
Penasaran dengan penampakan batik khas Kediri dan proses pembuatannya? Simak video berikut yang merupakan kunjungan saya bersama Tim Kompas TV Biro Kediri.