Jakarta, 02/01/2024 -- Dalam sebuah pernyataan berani dan tajam, Teuku Z. Arifin, Ketua Umum LSM PENJARA 1, melontarkan kritik keras terhadap efek merusak oligarki yang dilindungi oleh rezim penguasa, yang telah secara signifikan berkontribusi pada peningkatan korupsi dan penderitaan rakyat Indonesia.
"Kita sedang menyaksikan bagaimana oligarki yang berlindung di balik kekuasaan secara sistematik menggerogoti fondasi negara kita," ujar Arifin. "Ini bukan hanya tentang pencurian uang rakyat, tetapi tentang pengkhianatan terhadap prinsip demokrasi, keadilan, dan kemanusiaan."
Arifin menekankan bahwa praktik oligarki ini telah membuka jurang ketimpangan yang lebar, merampok hak-hak dasar rakyat, dan menciptakan ketidakadilan sosial yang mencengkeram negeri ini. "Ini adalah bentuk kejahatan yang licik, yang tidak hanya menguras keuangan negara tetapi juga menghancurkan masa depan generasi mendatang," tambahnya.
Lebih lanjut, Arifin menyerukan tindakan tegas dan nyata dari pemerintah dan lembaga penegak hukum untuk mengakhiri era oligarki ini. "Tindakan setengah hati tidak cukup. Kami membutuhkan langkah konkret dan penegakan hukum yang tak kenal kompromi untuk mengakhiri siklus korupsi dan keserakahan ini," tegas Arifin.
LSM PENJARA 1, dengan komitmen abadinya dalam memerangi korupsi, juga mengajak masyarakat untuk bangkit dan bersuara. "Jangan diam! Kita harus bersatu dan membangun gerakan rakyat yang kuat untuk membongkar praktik korupsi ini dan memulihkan integritas bangsa," seru Arifin.
Acara ini menandai titik balik penting dalam kampanye anti-korupsi di Indonesia, dengan LSM PENJARA 1 di garis depan, memimpin perjuangan melawan korupsi dan oligarki yang merugikan rakyat.
Lipsus: Dewi Wulandari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H