Mohon tunggu...
LSM Peduli Maluku
LSM Peduli Maluku Mohon Tunggu... wiraswasta -

LSM Peduli Maluku adalah sebuah lembaga non profit yang berjuang demi kemajuan Maluku. Bersama kita berjuang membangun Bumi Nunusaku yang kita cintai. Satu Hati, Satu Semangat dan Satu Darah.\r\ningin tahu lebih banyak kunjungi : http://lsmpedulimaluku.org/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apakah Kami Masih Dianggap Sebagai Anak Kandung ? (part 2 end)

16 Desember 2013   04:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:53 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LSM Peduli Maluku merupakan lembaga non-profit yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat, khususnya bagi masyarakat mantan tapol napol. Hari itu kamis 12 desember mereka memiliki agenda yaitu memberikan bantuan 300 ekor ayam petelur kepada dua kelompok petani yang direkrut dari mantan tapol/napol desa aboru.

Bantuan tersebut langsung diserahkan oleh ketua LSM “Peduli Maluku”, A. Mado kepada ketua2 kelompok peternak yakni kelompok “Mawar dan kelompok Melati”. Setelah bantuan diserahkan kepada koordinator kelompok tani an. Elton Tuankotta, ayam-ayam tersebut langsung ditempatkan dikandangnya berukuran 5m x 14 m2, yang letaknya di belakang pastori Gereja Aboru, tepatnya di area yang berbatasan langsung dengan pinggiran kali. (kandang ayam termasuk dalam bantuan).

Para ketua dan masing-masing anggota kelompok peternak usai menerima bantuan, merasa senang dan sangat berterima kasih, serta memberikan apresiasi kepada LSM Peduli Maluku. Elton bahkan menyampaikan bantuan tersebut sebagai kado Natal yang sangat indah buat mereka.

“Kami sangat berterima kasih kepada LSM Peduli Maluku yang mana telah memberikan bantuan kepada kami para tapol/napol, walaupun belum menyeluruh namun bagi kami hal ini merupakan satu perhatian yang tak pernah kami tapol/napol dapatkan baik itu dari LSM yang lain, bahkan pemerintah. Bukankah fakir miskin dan anak terlantar itu dipelihara oleh negara? Namun mana buktinya? Kami selama ini tidak pernah merasakan sedikitpun penjabaran dari Pasal UUD tersebut, kami ditelantarkan begitu saja ibarat anak tiri” ungkap ketua kelompok peternak mawar, sdr. Eltinus Tuankota.

Ketua kelompok peternak “melati”, Sdr. Frans Usmany menambahkan, “Kami sebagai mantan tapol/napol sangat memberikan respon positif kepada LSM Peduli Maluku. Terus terang selepas dari jeratan jeruji besi kami seluruhnya mengalami keterpurukan ekonomi yang luar biasa. Selama ini juga, kami selalu dianggap sebagai anak tiri yang selalu dipinggirkan dan tidak pernah diperhatikan oleh sang ibu kandung. Namun LSM Peduli Maluku yang bukan siapa-siapa malah memperhatikan kami layaknya ibu kandung. Kami berjanji tidak akan mengecewakan LSM Peduli Maluku yang telah memberikan kontribusi sehingga kami bisa meningkatkan taraf hidup.”

Ketua LSM Peduli Maluku, A. Mado mengharapkan kepada kedua kelompok peternak agar menerima bantuan ini dengan penuh rasa tanggung jawab sehingga bantuan yang diberikan ini dapat membantu memberikan kontribusi bagi rumah tangga masing terutama menutupi biaya sekolah anak, sehingga diharapkan bibit ayam yang diberikan ini dapat dipelihara dengan baik, dan dapat berkembang sesuai harapan.

Dirinya berjanji bantuan serupa bukan saja diberikan kepada kedua kelompok peternak ini saja. Jika dilihat perkembangannya positif, bukan tidak mungkin bahwa bantuan akan dikucurkan lagi untuk membentuk kelompok-kelompok ternak ayam selanjutnya. Kepada pemerintah dirinya meminta semoga dapat memberikan perhatian yang sama kepada masyarakat aboru khususnya para mantan tapol/napol yang selama ini merasa selalu dikucilkan. Merekapun harus diperhatikan sama sebagain anak-anak bangsa lainnya. Bukankah mereka itu juga anak kandung? Mengapa mereka selalu diperlakukan layaknya anak tiri.

Sejalan dengan itu, Desa Aboru adalah juga adalah bagian dari NKRI yang masyarakatnya juga mempunyai hak dan kedudukan yang sama baik itu secara hukum, ekonomi maupun sosial budaya, sesuai apa yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945, yakni, ....”negara melindungi segenap tumpah darah Indonesia”. Ketua LSM Peduli Maluku berjanji kedepan akan lebih mefokuskan perhatiannya kepada mantan tapol/napol dan menjadikan Desa Aboru sebagai desa binaan.

Jika kita flashback sekilas kebelakang, bulan september lalu bertepatan dengan HUT GPM 2013 LSM Peduli Maluku telah menyelenggarakan seminar dan di Gereja Aboru, dan pada kesempatan tersebut juga memberikan bantuan sembako kepada 22 keluarga tapol napol yang masih menjalankan hukuman di berbagai Lapas di tanah air.

Sejak awal berdirinya LSM Peduli Maluku, telah berkarya di beberapa daerah diantaranya pemberdayaan masyarakat petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani, “Gerbang Mas”, di Desa Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon,di bawah koordinasi ketua Gapoktan sdr, Max Rehatalanit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun