Jika sudah begini, kembali ke awal, apakah ucapan Cornelis untuk maju ke Pilgub DKI 2017 adalah lelucon? Atau ada misi lain yang ingin ia raih dari ucapan tersebut? Apalagi tahun 2018 menjadi tahun terakhir masa jabatannya di Kalbar. Selepas itu, ia tak bisa lagi memimpin pemerintahan daerah Kalbar karena sudah menjalani dua periode kepemimpinan.
Kalau kita coba menelusuri ke belakang, memang pernah ada terlontar rekomendasi menjadikan Cornelis sebagai salah satu calon menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo. Rekomendasi ini disampaikan oleh Ketua Forum Masyarakat Dayak Kalbar, Kartius, tak lama setelah Joko Widodo terpilih menjadi Presiden RI di tahun 2014.
Selain Cornelis, Forum Masyarakat Dayak Kalbar kala itu juga merekomendasikan mantan gubernur Kalimantan Tengah, Agustinur Teras Narang. Kedua tokoh Dayak ini kebetulan sama-sama kader militan PDI Perjuangan. Namun keduanya juga ternyata tak dipilih Presiden Joko Widodo untuk masuk dalam kabinet.
Sekarang kita balik lagi ke inti dari tulisan ini. Apakah benar Cornelis akan maju ke Pilgub DKI 2017? Apa motivasinya? Apa juga misinya? Sampai pengujung tulisan ini, hanya Tuhan dan Cornelis  yang tahu dan bisa menjawabnya.
Sumber: http://b3mbo.blogspot.co.id
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H