Mohon tunggu...
Aisyah Lsety
Aisyah Lsety Mohon Tunggu... lainnya -

Pengajar, Backpacker, Penyuka senja. Aktif di komunitas menulis dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Uniknya Pulau Kelor

16 November 2013   12:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:06 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi itu saya bersama Komunitas Khatulistiwa, beranggotakan para mahasiswa pecinta sejarah dan budaya yang mengusung slogan Save Nature Save Culture in Your Adventure bergegas menuju satu pulau bersejarah. Pulau yang terlupa, di bagian Kepulauan Seribu.

Inilah rentetan dokumentasi saya agar kalian tahu betapa uniknya pulau yang akan kami kunjungi. Pulau Kelor.

[caption id="attachment_292598" align="aligncenter" width="467" caption="Tambak-tambak di tengah laut, menuju Pulau Kelor"][/caption] [caption id="attachment_292571" align="aligncenter" width="467" caption="Perahu yang kami gunakan untuk menyeberang dari Muara Angke"]

1384575772582546110
1384575772582546110
[/caption]

[caption id="attachment_292577" align="aligncenter" width="467" caption="Disambut jajaran tugu-tugu kecil di pinggir pantai saya ternyata merupakan perisai atau benteng benteng kecil untuk melindungi pulau dari serangan musuh kala itu"]

13845766861453808501
13845766861453808501
[/caption] [caption id="attachment_292580" align="aligncenter" width="467" caption="Benteng Martellocastel yang dibangun VOC abad 17 untuk menghadapi Portugis. Konon, benteng ini anti meriam dan dinding bentengnya dibuat dari batu bahan lokal dari Tangerang"]
13845769602070742693
13845769602070742693
[/caption] [caption id="attachment_292584" align="aligncenter" width="310" caption="Hanya dengan10 menit kita bisa mengelilingi pulau ini karena sangat kecil dan tak berpenghuni"]
1384577116604150167
1384577116604150167
[/caption] [caption id="attachment_292588" align="aligncenter" width="467" caption="Para pengunjung bermain air di dekat tugu-tugu pembatas, berbasah ria"]
1384577240200739443
1384577240200739443
[/caption] [caption id="attachment_292590" align="aligncenter" width="467" caption="beristirahat sejenak, sebelum melanjutkan perjalanan ke trip berikutnya."]
13845775721284243139
13845775721284243139
[/caption]

Dari penjelasan ketua rombongan saya tahu, pulau ini disebut juga Pulau Kherkof (pulau kuburan), karena digunakan untuk mengubur para pemberontak pribumi dan tahanan politik yang melawan Belanda. Ketua rombongan saya pernah menemukan tulang kering manusia saat tak sengaja menggali pasir di pulau ini.

Bahkan, dari yang saya dengar, ada yang mengatakan hal aneh tentang pulau ini, khususnya banteng Marcellocastel. Menurut orang-orang, dari dalam benteng yang menjadi latar belakang foto kami di atas sering terdengar suara kucing, padahal tidak ada kucing di pulau ini. Ada yang menghubungkan bahwa suara kucing itu adalah para penunggu tak kasat mata. Entah apakah itu mitos, atau fakta.

Intinya, kita harus tetap mencintai sejarah dan warisan budaya Indonesia. Memeliharanya dengan tidak merusak benda-benda cagar budaya yang ada dan membantu untuk menjaganya bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun