Cegah Penularan TBC dalam Lapas, LPP Sungguminasa Laksanakan Skrining ACF TBC

Sungguminasa (23/08) - Dengan menggandeng Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, Puskesmas Pattallassang,PKM Bontomarannu, Global Fund (GF) dan Tirta Medical Center (TMC), Lapas Perempuan Kelas IIA Sungguminasa laksanakan skrining ACF TBC untuk Warga Binaan.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Dirwatkeshab Ditjenpas Kemenkumham RI No. PAS.06-PK.06.07-710 tentang Skrining TBC dengan Intervensi Rontgen Dada yang bertujuan untuk mengoptimalkan angka penemuan kasus TBC secara aktif dan masif pada kelompok komunal yg berisiko tinggi / rentan terhadap penularan / penyebaran di dalam komunitas khususnya Lapas / Rutan.

Diagendakan selama 3 hari dengan target sebanyak 360 orang warga binaan yang mengikuti skrining, pada hari pertama sudah mencapai 200 orang warga binaan yang telah mengikuti kegiatan ini.

Adapun Rekap Kegiatan Skrining pada hari pertama yaitu :

Hari, Tanggal                : Rabu, 23 Agustus 2023
Jml WBP diperiksa     : 200 orang
Rontgen                         : 200 orang
Suspek TB di RO          : 11 orang
Gejala (+) Xray (+)       : 11 orang
Total WBP dites TCM  : 26 orang

Skrining CXR dilakukan oleh tim vendor X-Ray Tirta Medical Center (TMC). Kegiatan hari pertama ini didampingi oleh Petugas Kanwil Sulsel, Dinas Kesehatan Gowa, PKM Pattallassang, PKM Bontomarannu, Kasi Binadik, Kasubsi Bimaswat dan petugas kesehatan lapas perempuan.

Plt. Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Sungguminasa, Yohani Widayati mengatakan bahwa kegiatan skrining ini merupakan bentuk sinergi Kementerian Kesehatan RI beserta Kementerian Hukum dan HAM RI dalam mencegah penularan TBC pada Lapas.

"Kegiatan ini akan berlangsung selama 3 hari ke depan, dimana di dalamnya akan menyaring warga binaan yang suspek TB. Adapun tindak lanjut yang akan dilakukan adalah mengisolasi warga binaan tersebut apabila positif TBC. Kegiatan skrining ini merupakan bentuk deteksi dini dalam mencegah penularan TBC di dalam lapas, mengingat kapasitas lapas yang sudah over dan penyebaran penyakit yang begitu cepat" Ucap Yohani.