Semarang, INFOPAS - Meski terbatasnya aktivitas selama menjalani pembinaan di balik jeruji besi, Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Semarang tetap mampu mengekspresikan kreativitas melalui berbagai bentuk kesenian.
Salah satu kreativitas yang terlihat adalah melalui dress painting.Walau tanpa pelatih dari luar, pembinaan otodidak ini ternyata menjadi wadah bagi mereka untuk mengembangkan potensi diri dan menjalin hubungan sosial yang lebih baik. Dengan pendampingan staff kegiatan kerja, mereka belajar melalui buku, video tutorial, dan praktik langsung, sambil berbagi pengetahuan antar sesama.
Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Rini Sulistyowati berharap, ke depan, program ini akan berkembang lebih lanjut dengan melibatkan pelatih profesional yang bisa memberikan bimbingan lebih mendalam, agar hasil karya warga binaan semakin berkembang dan dapat memiliki nilai jual di masyarakat.
"Dengan semangat dan kreativitas yang mereka miliki, para warga binaan kini menunjukkan bahwa meskipun di balik jeruji, mereka masih bisa berkontribusi dalam menciptakan karya-karya yang membanggakan" ungkap Rini
Melukis pakaian dengan teknik dress painting memberikan banyak manfaat, baik dari segi keterampilan maupun untuk meningkatkan rasa percaya diri. Pakaian yang dihasilkan warga binaan Lapas Perempuan Semarang kini mulai menarik perhatian, dengan desain yang beragam dan kreatif. Beberapa karya bahkan telah dipamerkan di lingkungan lapas sebagai bentuk apresiasi terhadap hasil karya mereka.
(Tim Humas LPP Semarang) Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H