Mohon tunggu...
Lapas Perempuan Semarang
Lapas Perempuan Semarang Mohon Tunggu... Lainnya - Lapas Perempuan Semarang OKE (Optimis Komitmen E-Gov

Akun Resmi Kompasiana Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Warga Binaan Pemasyarakatan LPP Semarang Jadi Pelatih Membatik Tamu Lapas

6 Maret 2024   14:56 Diperbarui: 6 Maret 2024   14:58 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang, INFO_PAS- Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Perempuan Semarang semakin membuktikan diri atas pembinaan yang telah diraih selama mengikuti kegiatan di bengkel kerja, kini terlihat salah satu warga binaan tampak sedang mengajari membatik kepada tamu yang berkunjung di Lapas Perempuan Semarang.


Membatik sendiri merupakan salah satu pembinaan terbaik yang ada di Lapas Perempuan Semarang. Kemarin (5/3) Lapas Perempuan Semarang mendapatkan kunjungan dari Satker Sulawesi Tenggara yaitu dari Bapas Bau-Bau dan Bapas Kendari. Saat berada di bengkel kerja, salah satu pegawai dari Bapas Bau-Bau tertarik dengan pembinaan batik yang ada di Lapas Perempuan Semarang.

"Kebetulan dulunya saya sempat hidup di kota solo ibu, jadi kalau mengingat budaya batik saya cukup melekat. Namun sampai sekarang saya masih penasaran gimana sih cara mencanting yang baik dan benar," jelasnya

Pada kesempatan tersebut salah satu warga binaan langsung mengajari dasar-dasar membatik. Kebetulan pada hari itu, para warga binaan sedang mengerjakan membatik cap tulis. Teknik membatik tulis merupakan teknik yang paling sulit dan memerlukan keterampilan khusus dibandingkan teknik membatik lainnya. Teknik membatik tulis ini menggunakan alat bantu bernama canting.

"Jadi ibu, saat kain dimasukkan ke dalam larutan pewarna, bagian yang tertutup malam tidak terkena warna. Membatik dengan canting tulis disebut juga teknik membatik tradisional, yang banyak ditemukan di Jawa." terang salah satu wbp

"Selain itu, membatik, khususnya mencanting, bisa menenangkan pikirannya. Karena, mencanting butuh ketenangan agar bisa menyelesaikannya dengan baik,"tegasnya
Setelah mendapatkan penjelasan sekilas, Petugas dari Bapas Bau-Bau langsung mencoba mencanting. Meskipun hanya mencanting dengan menggunakan pola yang ada, namun tidak segampang itu. Sri M mengatakan bahwa membatik itu cukup sulit jika tidak ada ketenangan dalam diri.

"Kalau emang belum terbiasa memang begitini ya mbak, cantingnya jadi kurang sesuai dengan pola. Butuh ketenangan yang ekstra. Salut untuk mbaknya yang bisa membatik," jelasnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun