Semarang, INFO_PAS- Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Perempuan Semarang semakin membuktikan diri atas pembinaan yang telah diraih selama mengikuti kegiatan di bengkel kerja, kini terlihat salah satu warga binaan tampak sedang mengajari membatik kepada tamu yang berkunjung di Lapas Perempuan Semarang.
Membatik sendiri merupakan salah satu pembinaan terbaik yang ada di Lapas Perempuan Semarang. Kemarin (5/3) Lapas Perempuan Semarang mendapatkan kunjungan dari Satker Sulawesi Tenggara yaitu dari Bapas Bau-Bau dan Bapas Kendari. Saat berada di bengkel kerja, salah satu pegawai dari Bapas Bau-Bau tertarik dengan pembinaan batik yang ada di Lapas Perempuan Semarang.
"Kebetulan dulunya saya sempat hidup di kota solo ibu, jadi kalau mengingat budaya batik saya cukup melekat. Namun sampai sekarang saya masih penasaran gimana sih cara mencanting yang baik dan benar," jelasnya
Pada kesempatan tersebut salah satu warga binaan langsung mengajari dasar-dasar membatik. Kebetulan pada hari itu, para warga binaan sedang mengerjakan membatik cap tulis. Teknik membatik tulis merupakan teknik yang paling sulit dan memerlukan keterampilan khusus dibandingkan teknik membatik lainnya. Teknik membatik tulis ini menggunakan alat bantu bernama canting.
"Jadi ibu, saat kain dimasukkan ke dalam larutan pewarna, bagian yang tertutup malam tidak terkena warna. Membatik dengan canting tulis disebut juga teknik membatik tradisional, yang banyak ditemukan di Jawa." terang salah satu wbp
"Selain itu, membatik, khususnya mencanting, bisa menenangkan pikirannya. Karena, mencanting butuh ketenangan agar bisa menyelesaikannya dengan baik,"tegasnya
Setelah mendapatkan penjelasan sekilas, Petugas dari Bapas Bau-Bau langsung mencoba mencanting. Meskipun hanya mencanting dengan menggunakan pola yang ada, namun tidak segampang itu. Sri M mengatakan bahwa membatik itu cukup sulit jika tidak ada ketenangan dalam diri.
"Kalau emang belum terbiasa memang begitini ya mbak, cantingnya jadi kurang sesuai dengan pola. Butuh ketenangan yang ekstra. Salut untuk mbaknya yang bisa membatik," jelasnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H