Penulis: Meythi, Imelda Junita, dan Santy Setiawan
Kerjasama sering kali disalahartikan menjadi bekerja bersama-sama. Padahal makna dari konsep tersebut bukanlah demikian. Dalam bekerja bersama-sama, beberapa orang melakukan pekerjaan, sama-sama sibuk. Namun, setiap orang hanya memikirkan bagiannya masing-masing. Dalam hal ini, tidak ada koordinasi atau kolaborasi aktif untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan dalam konsep kerja sama, individu yang berada dalam suatu kelompok diharapkan untuk berkolaborasi aktif dan bersinergi untuk mencapai suatu tujuan yang ditargetkan yang dapat menciptakan hasil yang lebih besar. Melalui kerja sama, satu ditambah satu tidak serta merta sama dengan dua, tapi hasilnya dapat menjadi empat atau bahkan sepuluh. Pada kerja sama akan dihasilkan multiplikasi outcome oleh sinergi para anggotanya.
Fakultas Bisnis Universitas Kristen Maranatha Bandung mendapatkan kesempatan untuk memberikan workshop "Teamwork as an Essential at a Workplace in Turbulent Environment" kepada para mahasiswa Kirirom Institute of Technology yang diadakan pada tanggal 22 Februari 2024 di Negara Kamboja. Kirirom Institute of Technology adalah suatu institusi pendidikan tinggi yang terletak di Kirirom National Park, Cambodia yang didirikan pada tahun 2014 dengan dukungan dari pemerintah Cambodia dan pihak swasta. Institusi pendidikan tinggi ini bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk berkontribusi dalam industri teknologi serta mendukung pengembangan ekonomi Cambodia. Â Dalam hal ini, pihak Kirirom Institute of Technology bekerja sama dengan berbagai pihak dalam dan luar negeri untuk menyediakan pendidikan tinggi berkualitas bagi para mahasiswa. Fakultas Bisnis Universitas Kristen Maranatha Bandung menjadi mitra kerja sama luar negeri Kirirom Institute of Technology dalam menyelenggarakan misi pendidikannya. Â Perwakilan Tim Dosen yang hadir dalam workshop ini adalah Johannes Buntoro, M.S.C.E., M.B.A., M.A., Ph.D., Dr. Henky Lisan, S.E, M.Si., Dr. Rapina, S.E., M.Si., Ak., CA., Dr. Meythi, S.E., M.Si., Ak., CA., Dr. Riki Martusa, S.E., M.Si., Ak., CA., Santy Setiawan, S.E., M.Si., Ak., CA., Tan Ming Kuang, Ak., CA., Ph.D., Dr. Surya Setyawan, S.E., M.Si., dan Imelda Junita, S.E., M.T.
Kerjasama atau kerja tim menjadi isu penting di setiap level organisasi. Oleh karena itu, konsep kerja sama perlu dipelajari dan dipraktikkan secara terus-menerus sampai mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Oleh karenanya, konsep ini dipelajari oleh siswa dan mahasiswa sejak awal di sekolah maupun di perguruan tinggi. Di sekolah dan perguruan tinggi, konsep kerja sama atau kerja tim dapat  dipelajari oleh siswa dan mahasiswa melalui berbagai bentuk, seperti melalui video atau permainan.
Belajar kerja sama melalui permainan memiliki keunggulan berupa lingkungan belajar yang gembira dan menyenangkan. Melalui permainan, setiap individu akan belajar tanpa takut gagal untuk mencoba. Mereka dapat belajar secara lengkap melalui kemampuan kognitif, emosi dan kinestetik. Jadi kerja sama yang dipelajari melalui konsep permainan akan meningkatkan kemampuan siswa pada segala aspek. Dalam workshop ini, para mahasiswa di Kirirom Institute of Technology dilibatkan dalam beberapa sesi permainan. Pada setiap sesi permainan, tim dosen Universitas Kristen Maranatha telah mengkondisikan setiap permainan sehingga mahasiswa yang ikut bermain terpicu emosinya dan menyatakan apa yang mereka rasakan. Permainan juga menantang logika para mahasiswa yang pada akhirnya membuat para mahasiswa menyadari bahwa mereka tidak dapat mencapai tujuan yang ditetapkan apabila mereka tidak bekerja sama.Â
Peran perkembangan pedagogik di pendidikan menjadi faktor penentu lainnya yang menunjang pembelajaran konsep kerja sama menjadi lebih mudah diterima oleh para siswa dan mahasiswa. Metode belajar interaktif menjadi sarana unggulan untuk mempelajari konsep kerja sama. Melalui metode ini, siswa dan mahasiswa dapat belajar secara mandiri dan memaksimalkan semua perangkat di sekelilingnya. Mereka dapat mencari informasi secara mandiri melalui internet. Mereka juga dapat mempelajari contoh-contoh konsep kerja sama yang pernah dilakukan melalui kecerdasan buatan/internet. Para siswa dan mahasiswa tersebut dapat mencari sumber daya informasi secara tidak terbatas untuk memaksimalkan potensi belajar mereka.
Faktor kemajuan teknologi juga menjadi penunjang lainnya bagi siswa dan mahasiswa untuk mempelajari konsep kerja sama. Adanya video dapat memberikan mereka untuk belajar melalui kemampuan visualnya. Mereka dapat lebih menikmati proses belajarnya melalui berbagai panca inderanya. Dengan adanya contoh-contoh visual tentang kerja sama/kerja tim, minat dan motivasi untuk mempelajari tentang praktik kerja sama di kalangan para siswa/mahasiswa dapat  meningkat dibandingkan apabila mereka hanya membacanya dari buku. Perangkat video ini menjadi sarana yang penting untuk mencapai kemampuan belajar siswa dan mahasiswa secara optimal.
Kombinasi antara video dan pemainan menjadikan pembelajaran siswa dan mahasiswa lebih menarik, gembira dan komprehensif. Mereka dapat melakukan permainan tentang kerja sama/ kerja tim dan kemudian direkam dalam bentuk video. Selanjutnya, para siswa dan mahasiswa akan diberikan feedback oleh para instruktur permainan. Jadi mereka dapat melakukan pembelajaran mengenai kerja sama/kerja tim secara berulang-ulang dengan perbaikan-perbaikan di setiap percobaannya. Hal ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi siswa dan mahasiswa untuk belajar kerja sama/kerja tim melalui sarana permainan dan video. Proses tersebut dilakukan melalui pembelajaran interaktif yang melatih kognitif, afeksi dan kinestetik.  Dengan  proses belajar melalui dimensi auditori, visual dan kinestetik, efektivitas proses pembelajaran pun dapat ditingkatkan.
Kegiatan yang dilakukan oleh tim dosen Fakutas Bisnis Universitas Kristen Maranatha ini diharapkan dapat memberikan kesadaran kepada para mahasiswa bahwa kerja sama merupakan sesuatu yang penting di dalam organisasi. Tujuan dalam sebuah organisasi dapat tercapai melalui kerja sama diantara anggota organisasi.