Penulis: Riki Martusa, M. Sienly Veronica, dan Meythi
Maraknya tawaran investasi yang ada di tengah-tengah masyarakat saat ini memberikan dampak keraguan dalam menanamkan investasi karena menghindari risiko yang dihadapi, baik bagi kita sebagai orang awam, maupun bagi para investor pemula. Investor pemula seringkali mengalami kebingungan bagaimana cara memilih investasi yang tepat dan menguntungkan. Apabila kita salah memilih jenis investasi "palsu" atau investasi "bodong" maka kita akan mengalami kerugian. Oleh karena itu, kita seharusnya belajar untuk mengenal investasi mana yang tidak mendatangkan kerugian dan memberikan manfaat bagi para investor.
Fakultas Bisnis Universitas Kristen Maranatha Bandung mendapatkan kesempatan untuk memberikan pelatihan terkait dengan investasi kepada komunitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Pasir Kunci. Kegiatan pelatihan yang diadakan pada tanggal 04 Oktober 2023 bagi masyarakat di salah satu desa kawasan kaki Gunung Manglayang tersebut bertema "Pengenalan Produk Investasi" untuk meningkatkan kesadaran berinvestasi dalam konteks yang sederhana dan tepat guna. Perwakilan Tim Dosen dan Mahasiswa Program Studi Manajemen dan Akuntansi yang hadir adalah Dr. Meythi, S.E., M.Si., Ak., CA., Dr. Riki Martusa, S.E., M.Si., Ak., CA., Dr. Christine Dwi Karya Susilawati, S.E., M.Si., Ak., CA., Dr. M. Sienly Veronica, S.E., M.M., Aurora Angela, S.E., M.Si., Barnabas Tridig Silaban, S.E., M.Si., Ak., CA., Dr. Lina Anatan, S.E., M.Si., Altela Putri Zulanda, dan Jessica Yolanda Lauwrence.
Belajar investasi sebenarnya menjadi topik yang menarik. Ada dua jenis investasi secara umum, yaitu investasi dalam bisnis riil dan bisnis non riil (keuangan). Pada investasi bisnis riil, kita dapat mengelola barang-barang atau aset yang berwujud. Contoh investasi bisnis riil antara lain emas, properti (tanah dan bangunan), mesin, dan lain-lain. Selain itu pada investasi bisnis keuangan, kita dapat mengelola keuangan yang diwakili sertifikat di pasar keuangan. Beberapa contoh investasi dalam kategori tersebut antara lain adalah saham, reksadana, obligasi, sukuk, kripto, dan lain-lain. Kedua jenis investasi ini memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing.
Sifat dari aset riil cenderung tidak likuid dan butuh waktu lama (berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun) untuk menghasilkan keuntungannya. Namun, keunggulan aset riil seperti properti adalah proses produksi yang terlihat secara fisik dan dapat diawasi secara riil. Selain itu, aset keuangan memiliki keunggulan bahwa aset ini mudah dicairkan dengan segera saat dibutuhkan meskipun aset seperti obligasi dan sukuk akan mendapatkan denda yang besar jika mereka dicairkan sebelum waktu jatuh tempo. Kelemahan aset keuangan adalah fluktuasi pergerakannya seiring dengan pasar keuangan sehingga mereka cenderung sangat fleksibel dan kurang stabil perubahannya.
Strategi penting untuk berinvestasi yang dapat kita amati salah satunya adalah adanya upaya kita mempelajari sifat dari investasi tersebut baik aset riil maupun keuangan. Selain itu, hal lain yang patut kita perhatikan adalah seberapa jauh kita dapat menanggung risiko yang ditimbulkan oleh investasi tersebut. Apabila kita termasuk kelompok yang mampu bertoleransi terhadap risiko yang rendah, maka kita lebih baik menanamkan pada jenis investasi yang aman dan stabil dengan return rendah atau moderat baik pada aset riil maupun keuangan. Akan tetapi jika kita memiliki toleransi terhadap risiko yang tinggi, maka kita dapat berinvestasi pada aset-aset riil atau keuangan yang mempunyai return tinggi. Nah kita termasuk kelompok yang mana? Jadi jangan ragu untuk memilih investasi sesuai dengan preferensi diri kita dan risiko yang kita siapkan juga. Belajar investasi yang tepat menjadi tantangan kita juga untuk menanamkan modal untuk masa depan. (ed.abe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H