Komunikasi adalah sebuah kegiatan menyampaikan informasi dari satu orang atau lebih kepada orang lain melalui media tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari komunikasi. Komunikasi antarmanusia selalu terjadi di tempat yang berbeda dan waktu yang berbeda. Maka dari itu, jenis dan cara komunikasi yang digunakan dalam percakapan harus diperhatikan dengan baik. Apabila ada kesalahan dalam komunikasi, penyampaian informasi menjadi tidak efektif dan dapat menimbulkan persepsi ganda. Dalam konteks kesehatan, komunikasi yang digunakan oleh tenaga kesehatan terhadap pasien adalah komunikasi terapeutik.
Komunikasi terapeutik adalah suatu jenis komunikasi yang digunakan tenaga kesehatan terhadap pasien untuk membantu proses pengobatan hingga pemulihannya. Dalam artikel ini, tenaga kesehatan yang dimaksud oleh penulis berfokus pada perawat. Seperti yang kita ketahui, perawat adalah bagian dari sektor kesehatan yang melakukan tindakan medis secara langsung terhadap pasien. Perawat harus mempunyai kemampuan komunikasi terapeutik yang baik karena merawat pasien tidak hanya melibatkan tindakan fisik, namun juga dukungan psikologis. Komunikasi terapeutik dan afirmasi positif yang diberikan perawat kepada pasien adalah beberapa faktor yang berperan dalam kesembuhan pasien. Jika perawat menerapkan metode komunikasi terapeutik yang benar, pasien merasa didengarkan dan diperhatikan sehingga mempunyai keinginan yang kuat untuk sembuh. Bahkan ada beberapa pasien yang merasa lebih cepat sembuh jika dirawat oleh perawat yang berkomunikasi dengan ramah dan sopan meski tanpa obat apapun.
Salah satu akibat dari buruknya komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat adalah kurangnya rasa percaya pasien terhadap perawat. Kepercayaan terhadap perawat merupakan hal yang harus dikembangkan dalam diri seorang pasien agar perawat dan pasien dapat berkoordinasi dengan baik sehingga menghasilkan pengobatan yang maksimal. Jika pasien tidak percaya dengan tindakan apapun yang dilakukan perawat, maka seluruh pengobatan yang dilakukan menjadi sia-sia. Coba bayangkan jika Anda dirawat oleh perawat yang kurang ramah dan bekerja seadanya. Akan muncul sensasi tidak enak pada hati pasien dan tubuh pasien dapat melakukan penolakan kepada obat-obatan yang diberikan. Selain berakibat pada perawat, secara tidak langsung pasien akan mengalami penurunan kepercayaan pada fasilitas layanan kesehatan perawat itu bekerja. Hal ini dapat memengaruhi profesi yang lain meski profesi lain tersebut tidak melakukan hal yang salah.
Kesalahan dalam penerapan komunikasi terapeutik oleh perawat dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah suasana hati perawat yang kurang baik. Suasana hati yang kurang baik ini bisa disebabkan oleh masalah pribadi atau lainnya. Secara tidak langsung, perawat menempatkan suasana hati yang kurang baik ini kepada pasien sehingga memengaruhi komunikasi terapeutiknya. Selain itu, ketidaktahuan perawat tentang pentingnya komunikasi terapeutik kepada pasien juga sering terjadi di kalangan perawat. Beberapa perawat berpendapat bahwa komunikasi antara perawat dengan pasien adalah komunikasi yang normal sebagaimana komunikasi pada umumnya. Padahal, komunikasi yang seharusnya dilakukan oleh perawat adalah komunikasi terapeutik yang sifatnya empati dan merawat. Dari sini kita bisa mengetahui bahwa kesalahan dalam komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat menimbulkan banyak masalah. Tentu saja para perawat harus menerapkan cara-cara tertentu agar senantiasa menjaga komunikasi terapeutik dengan pasien.
Cara menjaga diri agar bisa selalu melakukan komunikasi terapeutik dapat berbeda-beda pada setiap perawat, namun salah satu cara yang harus dilakukan adalah dengan menjaga suasana hati. Jangan terlalu terbawa perasaan dengan kejadian apapun yang terjadi di fasilitas layanan kesehatan. Lakukan hal-hal yang membuat suasana hati menjadi bahagia sesuai dengan preferensi masing-masing, misalnya dengan bercengkrama bersama teman sejawat, makan makanan yang disukai, atau mendengarkan lagu di telepon genggam. Selain melakukan hal-hal tersebut, lingkungan perawatan juga harus dibuat sebersih dan senyaman mungkin. Dengan menjadikan lingkungan bersih dan rapi, pasien akan merasa senang dan perawat juga dapat melakukan tugasnya dengan suasana hati yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H