Menjelang ujian tengah semester kemarin lalu, Cha kesal karena saat ujian nanti akan duduk dengan teman yang sering bicara dan suka bertanya jawaban.
"Kalau nggak dikasih tahu, nanti dia marah."
Karena waktu itu kami sedang di mobil dan akan melanjutkan perjalanan, saya dengarkan dulu keluh kesahnya sambil menenangkannya.
Hari Senin pagi (Cha masuk sekolah siang), dia kembali khawatir. "Duh, nanti gimana kalau si L minta jawaban? Dia suka bilang aku pelit kalau nggak dikasih tahu."
Saya ingat dengan bermain peran yang pernah dijelaskan oleh Mbak Okina di training, lalu saya praktekkan.
"Sekarang kita mau main, Cha. Namanya bermain peran. Ummi jadi Cha. Cha jadi si L ya, yang pas ujian minta jawaban. Oke?"
Cha mengangguk.
Saya pura-pura menulis dan menatap lembar ujian.Â
L bertanya, "Cha, nomor ini jawabannya apa?"
"Psst, kerjakan saja sendiri, ya," ujar saya sambil memberi isyarat tangan. Lalu kembali sibuk dengan soal ulangan.
Cha (asli) tertawa.Â