Mohon tunggu...
Lovely Johanes
Lovely Johanes Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

✋🏻

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mood Remaja

3 November 2022   22:53 Diperbarui: 3 November 2022   23:10 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Kebanyakan orang-tua pernah mengalami anak remajanya yang sedang kesal, badmood, atau moody. Biasanya hal tersebut terjadi karena orang tua kita masing-masing memberi tahu anaknya untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. 

Namun, anak remaja malah menjadi kesal, badmood, dan menyendiri di kamarnya. Bukan hanya artinya kita susah diurus atau keras kepala. Itu juga alasan mengapa remaja malas dekat dengan orang tuanya sendiri. Hal yang membuat hal tersebut terjadi ada banyak. 

Yang pertama, orang tua terlalu sering atau banyak mengkritik anak tapi tidak menguji hasil akhir atau keberhasilannya anaknya. Tidak mendengarkan dan menghargai keinginan anak. Selalu memarahi anak tanpa mendengar penjelasan dari anak. Yang terakhir ini adalah hal yang paling tidak disukai oleh anak remaja. 

Selalu diungkit-ungkit kesalahan yang lalu, tapi usahanya untuk berubah tidak dihargai sama sekali. Jadi anak akan berpikir untuk apa kita akan berubah tapi hasil berubahnya tidak pernah dihargai. Kebanyakan anak remaja tidak tahu apa keinginan orang tua yang membuat mereka ingin anaknya untuk mendapatkan hal-hal itu. 

Contohnya mendapatkan nilai bagus. Anak sudah dapat A-, orang tua tetap mau hasil yang lebih baik lagi. Saat di bicarakan, itulah mengapa anak-anak kesal dan emosi sering tidak stabil. Untuk parenting agar anak tidak sering kesal, banyak hal yang harus kita lakukan. 

Mendengarkan penjelasan sebelum memarahi, karena kalau kita marah dulu kepada anak, lalu anak berpikir bahwa mereka tidak melakukan apa-apa, itu yang dinamakan salah paham besar dari sebuah orang tua. Hargai lah keberhasilan anak-anak yang sudah mereka perjuangkan. 

Puji mereka dan hargai anak atau keberhasilan dan hasil bagus mereka, maka mereka akan bangga. Jangan mengungkit-ungkit masalah lalu sebuah anak, karena itu membuat anak tidak nyaman dengan perasaannya. Kalau orang tua sendiri di ungkit masa lalunya pasti juga tidak ingin diungkit. 

Maka hindari hal-hal yang membuat anak kecewa, kesal, moody, badmood, dan lainnya. Dekati mereka dan banyakkan hal-hal positif yang membuat mereka senang dan tidak kesal. 

Mungkin anak remaja ingin orang tuanya untuk dekat kepada mereka, tetapi orang tuanya telah membuat anaknya menghindari orang tuanya sendiri. Lalu hindari dan dekati. Buat mereka bangga dengan diri mereka sendiri. - Lovely-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun