Mohon tunggu...
LOVINA
LOVINA Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis butuh tahu dan berani

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bukan Perkampungan Tua Tak Berpenghuni, Masyarakat Rempang-Galang Tak Bisa Direlokasi Begitu Saja Demi Rempang Eco-City

21 Oktober 2023   23:59 Diperbarui: 22 Oktober 2023   01:58 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang anak memegang karton tolak relokasi saat peringatan Maulid Akbar dan Do'a Bersama , 7 Oktober 2023 di Lapangan Sembulang

Presiden Joko Widodo datang ke Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, 13 September 2023, untuk membuka kegiatan Insfrastructure Forum dan Edutainment Expo (Sewindu Proyek Strategi Nasional/PSN) Tahun 2023. Dalam sambutannya, Jokowi menyinggung PSN yang sedang berjalan di Pulau Rempang, Kepulauan Riau. "Ini salah komunikasi saja, sudah diberikan ganti rugi, lahan, rumah, tapi mungkin lokasinya belum tepat. Itu yang harusnya diselesaikan. Masa urusan kayak gitu sampai Presiden," kata Jokowi menanggapi konflik proyek Rempang Eco-City khususnya peristiwa 7 dan 11 September 2023 di mana warga Pulau Rempang dan Galang yang terdampak pembangunan proyek menolak direlokasi/dipindahkan dari kampung mereka. 

Hal senada turut disampaikan Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam memberikan laporan tindak lanjut permasalahan lahan di Pulau Rempang kepada Komisi VI DPR RI yang membidangi industri, investasi, persaingan usaha, melalui Rapat Dengar Pendapat Umum, 2 Oktober 2023. "Kami akui, dalam proses komunikasi awal terjadi miss komunikasi, namun itu juga bukan tanpa alasan," ujarnya kepada seluruh anggota Komisi VI DPR RI yang hadir saat itu.

Ia menjelaskan duduk perkaranya bermula dari kementerian teknis ingin melakukan pematokan areal untuk pengembangan proyek Rempang Eco-City, namun informasi yang beredar mereka mematok untuk relokasi. Warga, yang menurut Bahlil salah informasi tersebut, kemudian memalang jalan dengan pohon yang ditumbangkan. "Sudah beberapa hari jalan ini ditutup, sementara jalan itu tidak hanya untuk Kampung Rempang, tapi arus jalan utama, sehingga aparat membuka. Ada sedikit gerakan dari masyarakat agar tidak terbuka, ditambah lagi informasi-informasi yang belum tentu benar, lahirlah itu gas air mata," kata Bahlil. 

Meskipun terdapat penolakan dari sebagian besar masyarakat Pulau Rempang dan Galang, Presiden Jokowi tetap menunjukkan komitmennya untuk melanjutkan PSN Rempang Eco-City. Dalam delapan tahun terakhir, katanya, masih dalam rangka memberikan sambutan kegiatan Insfrastructure Forum dan Edutainment Expo, telah diselesaikan 161 PSN dan menyerap tenaga kerja 11 juta orang. Ia juga mewanti-wanti agar jajarannya mengecek detail dan mengawasi pembangunannya agar PSN tidak terhenti atau mangkrak. "PSN lain yang belum selesai agar bisa segera dirampungkan paling lambat Semester I Tahun 2024," tegasnya.   

Komitmen pemerintah melalui ketegasan Presiden Jokowi tersebut langsung diejawantahkan oleh Bahlil Lahadalia selaku Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal melalui kunjungan kerjanya ke Rempang, 6 Oktober 2023, dimana salah satu agendanya adalah meninjau Kampung Tanjung Banon, lokasi relokasi warga terdampak proyek Rempang Eco-City. Saat tiba di sana sore hari, Bahlil disambut oleh barisan ibu-ibu yang memegang spanduk dan karton dengan berbagai tulisan, antara lain Kami Menolak Direlokasi/Digeser, Kampung Kami Hidup Kami, Stop!!! Intimidasi, diiringi teriakan, "Baca Pak, Baca, Baca!" kata mereka mengacu pada spanduk dan karton yang mereka bentangkan.   

Masyarakat Perkampungan Tua Pulau Rempang-Galang membentangkan karton saat kedatangan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ke Rempang, 6 Oktober 2023
Masyarakat Perkampungan Tua Pulau Rempang-Galang membentangkan karton saat kedatangan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ke Rempang, 6 Oktober 2023

Singgah sebentar di Masjid Tanjung Banon, Bahlil lalu berpindah ke Kampung Pasir Panjang dengan iring-iringan 40-an mobil. Begitu melewati portal kayu persis di depan Posko Bantuan Hukum Solidaritas Nasional Untuk Rempang Kampung Pasir Panjang, ia disambut dengan teriakan warga yang mayoritas lelaki, "Maling! Babi! Apa kau lihat? Pulang, Pulang!" Persinggahan Bahlil bersama rombongan ke Kampung Pasir Panjang berlandaskan pada aspirasi yang ia terima dari warga Pasir Panjang yang diklaim sebanyak 70 persen sudah mau untuk digeser ke Kampung Tanjung Banon. Data tersebut ia sampaikan saat persinggahannya di Masjid Tanjung Banon untuk meninjau lokasi relokasi proyek Rempang Eco-City dan berdialog dengan warga tempatan.  

Aspirasi warga Kampung Tua di Pulau Rempang dan Galang dilanjutkan esok hari, 7 Oktober 2023, melalui kegiatan Maulid Akbar dan Do'a Bersama Peringatan 7 September di Lapangan Sembulang, Kecamatan Galang, Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Ratusan warga dari berbagai Kampung Tua di Pulau Rempang dan Galang, antara lain Sembulang Hulu, Pasir Panjang, Pasir Merah, Sungai Buluh, dan Galang Baru, turut menyampaikan aspirasinya setelah bersholawat bersama memperingati Hari Kelahiran Maulid Nabi SAW. "Kami masih mengingat janji Presiden Joko Widodo dan menagih janji beliau untuk memberikan sertifikat hak milik atas lahan seluruh warga Kampung Tua di Pulau Rempang dan Galang, seperti janji kampanyenya sebagai Calon Presiden tahun 2019 lalu," kata seorang perwakilan warga dari Kampung Pasir Panjang. 

Warga Kampung Pasir Panjang mengusir iring-iringan mobil Menteri Bahlil yang ingin singgah ke kampung mereka, 6 Oktober 2023
Warga Kampung Pasir Panjang mengusir iring-iringan mobil Menteri Bahlil yang ingin singgah ke kampung mereka, 6 Oktober 2023

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun