Mohon tunggu...
LOVINA
LOVINA Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis butuh tahu dan berani

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Warga Menolak Relokasi: Sampai Mati pun Tak Akan Saya Keluar dari Rumah Ini

7 Oktober 2023   00:00 Diperbarui: 7 Oktober 2023   11:41 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SD Negeri 002 Kecamatan Galang tempat Pak Wildan, guru ngaji anak-anak Kampung Pasir Panjang mengajar

Ya Robbi Sholli ala Muhammad, Ya Robbi Sholli alaihi wasallim,

Bapak-bapak berpakaian koko dan ibu-ibu berhijab yang sebagian merangkul anak-anaknya sambil berdiri melantunkan bagian bait Sholawat Nabi Muhammad SAW di Masjid Nurul Huda, Kampung Sembulang Hulu, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, Provinsi Kepulauan Riau, Minggu malam, 1 Oktober 2023, sekitar pukul 20.30 WIB.

Kemudian, mereka serempak berada dalam posisi menengadahkan tangan sambil memejamkan mata dengan khidmat ketika melantunkan lirik, "Ya Rasulullah salamun alaik, ya rofi'asy-syani wad daroji," lalu menggoyangkan kecil tubuhnya ke kiri dan ke kanan saat memasuki bait, "Shollallahu ala Muhammad, shallallahu 'alaihi wassalam, Ya habib salam 'alayka, shalawatullah 'alayka, Ya nabi salam 'alaika, Ya Rosul salam 'alaika." 

Mereka pun duduk kembali setelah 20 menitan mendendangkan sholawat dalam rangka peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua RT 001 Sembulang Hulu. Ia menyampaikan sambutan yang menyinggung permasalahan yang tengah terjadi di Kampung Sembulang Hulu. "Pening kita menghadapi masalah di kampung kita," katanya.

Masalah yang disinggung pada acara sambutan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut menyangkut konflik lahan di Pulau Rempang yang terjadi akibat rencana pemerintah membangun kawasan investasi terpadu Rempang Eco-City yang menggusur pemukiman warga di Pulau Rempang dan Galang, termasuk Kampung Sembulang Hulu, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, yang menjadi tempat bermukim seluruh warga yang menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Nurul Huda pada 1 Oktober 2023 tersebut. 

Pada malam itu, di pelataran Masjid Nurul Huda, di antara sekelompok ibu-ibu yang menyiapkan dan memberikan penganan khas Melayu, terlontar kalimat pilu seorang ibu usia 60-an tahun kepada saya, "Sila cuba, Nak. Maaf, ini saja yang kita ada, baru bisa berkumpul lagi selepas kejadian tu (Silahkan dicoba, Nak. Maaf, ini saja kita yang punya, baru bisa berkumpul kembali setelah kejadian itu -- peristiwa 7 September).

***

Keriuhan ibu-ibu menyiapkan makanan terjadi pula di Dapur Umum Posko Bantuan Hukum Solidaritas Nasional Untuk Rempang di Kampung Pasir Panjang, Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang, Provinsi Kepulauan Riau, jelang waktu makan siang, Senin, 2 Oktober 2023. "Ya, begini lah kondisi kami. Setiap hari ada piket, memasak dan menyediakan makanan untuk posko," kata Ibu Mur, seorang ibu usia 40-an yang bertugas memasak pagi itu, bersama empat ibu lainnya.

Dapur umum posko Kampung Pasir Panjang tempat ibu-ibu memasak makanan
Dapur umum posko Kampung Pasir Panjang tempat ibu-ibu memasak makanan

Sambil memasak, Ibu Mur bersama Ibu Ita, Ibu Da'an, dan Ibu RW 002 Kampung Pasir Panjang, Kelurahan Rempang Cate, bercerita kondisi terkini yang terjadi di kampung mereka. "Walaupun banyak sumbangan yang datang, kami tetap terpaksa memasak, karena tidak ada yang menyumbangkan lauk untuk hidangan, ikan, sayur, makanan khas Melayu lah," cerita Ibu Ita. Setiap pagi, mereka membeli ikan dan bumbu-bumbu untuk memasak. "Subuh pergi pasar, beli ikan, rempah (bumbu), bawang, cabe, sampai sini pukul 7 pagi, menyiang, memasak, jam 12 makan lah siapa yang ada di sini. Makanannya begini. Kami sedang masak sayur acar sama ikan peda ini," sambung Ibu Da'an. 

"Ya, bergantian lah, ada piketnya, kan. Kami masih menerima sumbangan, selagi tak perlu tanda tangan, kami terima saja. Tapi kalau pakai tanda tangan, langsung kami tolak. Takut kami, tak jelas dari siapa-siapa. Rata-rata sumbangan ada minyak, gula, indomie, tak ada bumbu, ikan, jadi kami tetap pungut ke warga, 5000 rupiah setiap 2 hari, untuk beli lauk di pasar, buat makan di sini," kata Ibu RW 002 Kampung Pasir Panjang.

Posko Solidaritas Nasional untuk Rempang Kampung Pasir Panjang
Posko Solidaritas Nasional untuk Rempang Kampung Pasir Panjang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun