Mohon tunggu...
Lovina HasiannaTampubolon
Lovina HasiannaTampubolon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta yang memiliki hobi di bidang musik, saya senang melakukan pengamatan di sekitar saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Etika Sopan Santun Remaja di Era Masyarakat Digital: Mengapa Gen Z Kurang Peduli?

31 Maret 2024   00:56 Diperbarui: 2 April 2024   21:40 1721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://futurism.com/facebook-human-algorithm-hate-speech

Dalam era kemajuan teknologi yang pesat, perubahan besar terjadi tidak hanya dalam hal-hal fisik tetapi juga dalam perilaku dan etika seseorang, terutama remaja. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pentingnya etika sopan santun dalam berkomunikasi bagi remaja di era masyarakat digital yang semakin maju.

Etika dalam berkomunikasi merupakan hal yang sangat penting karena melalui cara seseorang menyampaikan tutur kata dan ketikan saat berkomunikasi. kita dapat menilai kepribadian dan nilai-nilai yang dimiliki oleh individu tersebut. Hal ini menjadi semakin relevan di era digital saat ini, di mana komunikasi melalui media sosial dan platform digital lainnya menjadi sangat umum dan intensif.

Remaja saat ini yang sering disebut sebagai Gen Z menghadapi tantangan tersendiri.  Gen Z saat ini sering menghadapi tantangan dalam memahami dan menghargai nilai-nilai etika sopan santun dalam berkomunikasi. terutama di dunia digital yang penuh dengan keterbukaan dan kebebasan. Beberapa alasan yang mendasari kurangnya kesadaran akan etika ini antara lain:

  • Terlalu Bebas dalam Keterbukaan Digital 
    • Keterbukaan yang ada di dunia digital sering kali menjadi senjata bermuatan ganda bagi remaja Gen Z. Di satu sisi, keterbukaan ini memberikan mereka ruang untuk berekspresi dan berinteraksi dengan lebih bebas. Namun di sisi lain, keterbukaan ini juga dapat membuat mereka kurang sensitif terhadap norma-norma sopan santun yang seharusnya dijunjung tinggi dalam berkomunikasi. Contohnya dalam bentuk penggunaan kata-kata kasar atau merendahkan, yang mungkin dianggap biasa di lingkungan digital tetapi sebenarnya merusak norma-norma kesopanan.
  • Terkontaminasi oleh Budaya Luar
    • Globalisasi membawa dampak yang besar terhadap cara berpikir dan bertindak, termasuk dalam hal budaya dan nilai-nilai yang tersebar luas. Remaja Gen Z sering kali terpapar oleh berbagai budaya dari seluruh dunia melalui media sosial dan platform digital lainnya. Hal ini dapat menyebabkan mereka mengadopsi cara berkomunikasi yang lebih liberal dan kurang mempertimbangkan nilai-nilai tradisional tentang sopan santun. Misalnya, mereka mungkin lebih cenderung menggunakan bahasa yang kurang pantas atau tidak sesuai dengan norma-norma budaya lokal.
  •  Mengikuti Tren Bahasa yang Kurang Sopan
    •  Fenomena mengikuti tren bahasa yang kurang sopan juga menjadi faktor penting dalam menurunkan kesadaran akan etika sopan santun. Remaja Gen Z cenderung terpapar oleh bahasa-bahasa gaul atau kata-kata yang tidak pantas yang menjadi populer di kalangan mereka. Hal ini tidak hanya memengaruhi cara mereka berkomunikasi di dunia digital, tetapi juga dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi secara langsung di kehidupan sehari-hari.
  • Menganggap Aturan Etika adalah hal yang Sepele
    • Persepsi yang menyamakan aturan-aturan etika dengan hal yang sepele atau tidak penting juga menjadi bagian dari masalah ini. Banyak remaja Gen Z yang menganggap bahwa norma-norma kesopanan hanya berlaku di lingkungan formal atau di kalangan tertentu saja, sehingga mereka merasa bebas untuk melanggar aturan-aturan tersebut di lingkungan digital atau di situasi yang dianggap lebih santai.


Dampak Kurangnya Etika Sopan Santun

Kurangnya kesadaran akan etika sopan santun dalam berkomunikasi dapat memiliki dampak yang signifikan, baik secara individu maupun dalam skala yang lebih luas. Secara individu, remaja yang kurang memperhatikan etika ini rentan mengalami konflik interpersonal, kesalahpahaman, dan bahkan memicu masalah psikologis seperti kecemasan sosial dan depresi. Di tingkat sosial, rendahnya kesadaran akan etika sopan santun dapat merusak hubungan antarindividu, memperburuk atmosfer komunikasi, dan bahkan mengganggu stabilitas masyarakat secara keseluruhan.

Solusi peningkatan kesadaran Gen Z dalam etika dan sopan santun

Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam hal kesadaran akan etika sopan santun, diperlukan solusi dan upaya yang harus dilakukan. Salah satu langkah utama adalah melibatkan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara keseluruhan dalam upaya meningkatkan kesadaran ini.

Keluarga memiliki peran penting dalam membentuk nilai-nilai dan perilaku anak-anak mereka. Oleh karena itu, pendidikan mengenai pentingnya etika sopan santun dalam berkomunikasi harus dimulai dari lingkungan keluarga. Orang tua perlu menjadi contoh yang baik dalam berkomunikasi secara sopan dan mengajarkan anak-anak mereka tentang pentingnya menghargai norma-norma kesopanan.

Selain itu, pendidikan juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan pendidikan yang mencakup aspek etika sopan santun. Pelajaran-pelajaran tentang cara berkomunikasi yang baik dan menghormati orang lain perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah. Selain itu, pelatihan dan pembinaan secara konsisten juga diperlukan untuk membentuk kesadaran yang kuat pada siswa tentang pentingnya etika dalam berinteraksi sosial.

Di samping itu, masyarakat juga dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran ini melalui kampanye sosial yang menyasar pada nilai-nilai etika sopan santun. Media massa dan platform digital juga dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan-pesan yang mempromosikan cara berkomunikasi yang baik dan menghormati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun