Yuliana Aghata, 34
Pagi itu anak-anak di kelas binatang sedang mempersiapkan acara makan siang bersama. Pada jam pelajaran makan bersama, mereka diharuskan duduk dengan rapih di kursi makan masing-masing untuk melakukan makan bersama dengan rapih dan tertib, makanan yang dibawa dari rumah mereka masing-masing.
Tentu ibu guru Kera juga ada di antara mereka, untuk mengajarkan cara makan bersama yang sopan dan tidak gaduh.
“Ayo anak anak, kita harus selalu dimulai dengan mencuci tangan dulu, ya. Pastikan sebelum makan kita harus selalu cuci tangan supaya tidak sakit karena kuman dan penyakit yang menempel ditangan kita. Kerena kalau tidak mencuci tangan sebelum makan, bakteri jahat akan ikut masuk ke dalam perut kita melalui makanan yang dimakan” Ibu guru memberikan alasan kenapa anak-anak binatang itu, bahwa mereka harus mencuci tangan sebelum makan. Lalu ibu guru Kera mencontohkan diri terlebih dahulu, dengan mencuci tangannya sebelum makan.
Ibu guru membuka keran air yang ada di dalam ruangan kelas, lalu mulai mencuci tangannya dengan bersih.
Anak-ana binatang itu dengan tertib mengantri, untuk turut mencuci tangan mereka secara bergantian. Setelah itu mereka kembali ke meja masing-masing untuk menyantap makanan yang mereka bawa dari rumah.
Harimau membawa makanan kesukaanya yang terbuat dari bahan daging. Begitu juga Buaya dan Ular membawa makanan yang sama.
Sementara Dhia si Orang utan dan Gajah membawa buah-buahan dari rumah mereka, makanan yang sudah terbiasa bagi keluarganya, yang diberikan oleh ibu mereka masing-masing dari rumah.
Tiba-tiba Babi yang bertubuh tambun karena gemuk dan penuh lemak nyeletuk, ia bertanya kepada Dhia si Orang utan.
“Kamu bawa apaan sih, Dhia?” Tanya Babi sambil clingak clinguk melihat makanan Dhia dan lainnya
“Aku bawa buah-buahan terutama pisang dong, makanan keluarga dan kesukaanku..” Jawab Dhia bangga