Aku memang belum mengenalmu secara sempurna.
Sempurna layaknya ombak
Santolo yang menghantam dentur serta anggun.
Pun menyajikanmu kisah romantis.
Laksana hamparan pasir hangat ditelapak kakimu.
Buatku, mengenal dirimu ialah suatu ke elokan, tempat mencatat kisah-kisah usangku, yang sudah lama kumakamkan.
Lirik-lirik berserakan mencipta nada, entah lagu apa?
Akupun belum sesumringah Lembang di malam hari.
Dengan geriap nyala lampu malam yang kerap aku ingin disana bersamamu.
Aku semata sejumput rumput liar di taman, seuntil pasir diantara hamparan pasir.
Yang rindu pada deburan air laut.
Membahang panas musim kemarau.
Bergeletar di musim basah.
Tasikmalaya. 050619 (22.03)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H