Mohon tunggu...
LoVembers
LoVembers Mohon Tunggu... Penulis - I'm a delusional artbitch who is trapped on poem, music, film, and photography.

*setiap kata yang kutulis adalah jiwa, jiwaku yang terlalu gila untuk menjadi hal lain selain sebuah tulisan*

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Mengenalmu

5 Juni 2019   22:12 Diperbarui: 5 Juni 2019   22:20 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku memang belum mengenalmu secara sempurna.
Sempurna layaknya ombak
Santolo yang menghantam dentur serta anggun.
Pun menyajikanmu kisah romantis.

Laksana hamparan pasir hangat ditelapak kakimu.
Buatku, mengenal dirimu ialah suatu ke elokan, tempat mencatat kisah-kisah usangku, yang sudah lama kumakamkan.
Lirik-lirik berserakan mencipta nada, entah lagu apa?

Akupun belum sesumringah Lembang di malam hari.
Dengan geriap nyala lampu malam yang kerap aku ingin disana bersamamu.
Aku semata sejumput rumput liar di taman, seuntil pasir diantara hamparan pasir.

Yang rindu pada deburan air laut.
Membahang panas musim kemarau.
Bergeletar di musim basah.

Tasikmalaya. 050619 (22.03)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun