"Ayoooo, pecahkan balonnya.Â
Kalian temukan pasangan mainnya. Hana menjelaskan peraturan dalam permainan di pesta itu.
Dor!!
Balon ungu meletus. Kuambil kertas di dalamnya. Terbaca tulisan nama "DANY"
"Halooo..yang namanya Dany mana?"Â
aku berkata sambil melemparkan pandangan.
"Aku, namaku Dany."Â
Seorang lelaki tampan berkulit putih memyodorkan tangan.
"Jadi di game ini kita partner nih?"
Tanganku menyambut ulurannya, lalu mengangguk. Kami berdua tersenyum
Itulah awal kisah pertemuanku dengan Dany, sampai setahun kemudian Dany melamarku dan kami resmi menjadi suami istri.Â
Sebelum dia menjadi sangat pemarah dan ringan tangan. Dan sebelum aku terus menerus dia sakiti, kuputuskan melalukan ini.
Sambil membersihkan tangan, aku pandangi daging merah yang berceceran di lantai. Dulu, semuanya kukenali sebagai Dany, suamiku.
-TAMAT-
270219
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H