Sepagi ini aku bangun lalu menyapamu yang duduk manis dalam ruang rindu
Tunggu aku sayang, pasti aku datang. Meski Tuhan selalu saja mempunyai alasan untuk menundanya dengan waktu, kita akan menjadi kita kembali. Mungkin abadi, atau malah untuk semalam yang api. Membakar kita dengan seksama serta gemuruh cinta yang bersahutan lantas kembali sepi. Ah ..
Apapun itu, kamu selamanya indah seperti pagi yang aku tunggu bersama cangkir kopi yang diselipkan Tuhan kebahagian.
Tasikmalaya 24022019 (06:33)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H