Mohon tunggu...
Lovely Husna
Lovely Husna Mohon Tunggu... -

Ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mereka Bilang Saya "Macho"

19 November 2011   11:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:28 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kamu kok macho banget sih….” “emang dasar preman….” “Tampilan muslimah,  mental bajak laut…….” Kata – kata itu  sudah tidak asing lagi bagi saya. Ya… mereka bilang saya macho.Mungkin karena sikap saya yang tidak mau mengalah dengan keadaan  dimana teman wanita yang  sering mundur dalam situasi tertentu saya malah menantang. Atau karena saya yang kurang feminim karena walaupun penampilan harian sering pakai gamis  plus jilbab gondrong tapi suka bawa – bawa rangsel. Mungkin juga karena saya yang tidak suka memakai aksesoris cewe atau yang jalannya “slonong boy”, dan tidak bisa gemulai dan bersuara manja seperti layaknya teman- teman cewek di kampus saya. Entahlah, itu  hanya dugaan saya saja, yang jelas ketika saya mendapatkan pernyataan seperti itu saya tidak pernah mengomentari lebih lanjut  atau menanyakan. Nyengir dengan deretan gigi besar berbehel yang menurut saya adalah senyum termanis   sedunia…( Jiaahhh...…:D) Sebenarnya apa sih yang disebut “macho “ itu? Bukannya itu sebutan untuk cowok.Biasanya sebutan itu untuk cowok yang berbadan kekar, dada bidang ditumbuhi bulu, hidung mancung, akan bilang laki-laki itu baru macho.OMG… apa saya tampak seperti itu? Hehehe…serasa geli sendiri.(Piss…!! saya Gay…Bukan Lesbi…#Uppss…) Memang  ada  wanita macho? Menurut saya “Macho” itu bukan  sebatas  masalah  penampilan namun sikap, pola pikir, mental dan visi hidup. Seorang wanita dikatakan “Macho” bukan berarti dia berbadan kekar, jalan slonong boy atau terlihat benar – benar kuat, tidak pernah menangis.Bukan.Saya juga suka nangis kalau lagi sedih, suka ke salon,  hoby belanja aksesoris  cewe, senyumnya manis, wajahnya juga gak butek - butek  amat…(hehehe…yang ini mah.. Narsis kebablasan…^_^) Wanita bisa saja menjadi macho bahkan lebih macho dari pria  jika dia memiliki pola pikir, visi, dan sikap yang jelas dan tegas serta pribadi yang tidak mudah rapuh.Wanita yang terlihat tegar bukan berarti dia tidak punya masalah dan bisa  jadi masalahnya lebih berat daripada wanita yang terlihat rapuh, hanya saja… hidup yang mengajarinya  tidak ada tempatnya bersandar kecuali Allah dan menyelesaikan sendiri. Dalam dunia sejarah Islam banyak sekali wanita – wanita “macho”  yang sungguh luar biasa, misalnya Ummu Amarah (Nusaibah ninti Kaab).Beliau ini terkenal dengan julukan "Sang perisai Rasulullah" Waktu perang uhud, Nusaibah dgn gagah berada di sisi Rasulullah, melindungi beliau. Khaulah binti Azwar.Beliau muncul waktu sedang penyerbuan ke syam (negeri yg sudah dikuasai Romawi) dgn berani maju lalu merobohkan para tentara kufar.Mengikuti pertempuran Marj Dabik, pertempuran antakia, dan penaklukan mesir.Beliau syahid di masa kekhalifahan Utsman bin Affan.. Asma binti Abu Bakar.Suami beliau adalah Zubair bin Awwam.Ketika anak beliau Abdullah bin Zubair disalib dan akan di hukum mati, akhirnya beliau tegar menyaksikan kepala anak tercintanya yg digantung penguasa zhalim Al Hajaj. Lubabah binti Al Harits (Ummu Fadl).Beliau ini adalah istri paman Rasul (Abbas bin Abdul Muthalib).. Beliau ternyata wanita kedua yg masuk Islam setelah Khadijah,Beliau terkenal berani ngasih komentar dan natangin org2 jahiliyah!!  (mirip akyuuu…… gag iiaa ini ^^, ngarep lo….!!) Ghaziyah binti Jabir Ketika beliau masuk Islam, beliau mengalami siksaan luar biasa. Ia dikurung didalam ruangan sempit bagai kandang hewan, dijemur terlentang menghadang matahari dgn kaki dan tangan terikat erat dan badannya yg tertindih batu besar, lalu dibiarkan di situ tanpa minuman apalagi makanan,, Itu contoh teladan sohabiyah yang kita lupakan sebagai sosok wanita – wanita “macho” dan masih banyak lagi wanita - wanita " macho" di sekitar kita .Bukan berarti mereka jadi "laki - laki" dan hilang sisi feminimnya. Perjuangan hidup seorang wanita yang mempunyai sikap dan visi yang kuat untuk meraih impian dan cita – citanya mau tidak mau menempa hidupnya juga  mentalnya untuk tidak cengenng dan lemah.Bukan berarti dia melupakan kodratnya sebagai seorang “tulang rusuk” dari pria.Wanita yang cantik, indah , dan sholihah adalah sebaik – baik perhiasan.Dan perhiasan yang terbaik adalah yang bisa memperindah pemiliknya….semoga saya bisa belajar untuk jadi wanita yang lebih “macho” .wallahu’alam Bishowab….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun