Berkembangnya teknologi kita ketahui bersama membawa kemajuan dunia dan juga berdampak negatif untuk manusia.Munculnya produk-produk modern yang menjadi instanttidak terlepas dengan manfaat dan efeksamping dari produk masing – masing.Dampak negatif deterjen adalah Surfaktan bisa menyebabkan kulit kasar, dan bila bersenyawa dengan chlorobenzena dalam air PDAM akan membentuk toxin yang mematikan tidak hanya buat mikroorganisme tapi juga manusia. Salah satu jenis Surfaktan yaitu ABS tidak bisa diuraikan oleh pengurai, akibatnya akan membuat terganggunya biota air dan juga mencemari air.
Emisi gas rumah kaca terbesar ternyata disebabkan oleh industri peternakan. Selain karbondioksida (CO2), industri peternakan-khususnya peternakan ruminansia, juga melepaskan gas metana. Metana ini 23 kali lebih berbahaya dari CO2.
BACK TO NATURE BACK TO SOAPNUTS
Apa itu SOAP NUTS??Adalah (Sapindus rarak) di Indonesia terkenal dengan sebutan lerak atau klerak konon berasal dari Nepal dan India.Termasuk tumbuhan raksasa dengan tinggi yang bisa mencapai 42 meter dengan diameter batang sekitar 1 meter. Daun berbentuk bulat telur sampai langset. Perbungaanya majemuk, malai, terdapat di ujung batang, dan berwarna putih kekuningan. Buahnya berbentuk bundar seperti kelereng. Buah yang tua (masak) berwarna cokelat kehitaman, dengan permukaan buah yang licin dan mengkilap. Bijinya bundar dan berwarna hitam. Daging buahnya sedikit berlendir, tetapi mengeluarkan aroma wangi seperti madu.
Buah lerak dahulu dikenal sebagai bahan untuk mencerahkan warna yang berasal dari soga (pewarna alami), seperti kain batik. Batik yang dicuci dengan buah lerak akan memiliki kualitas warna yang tetap baik dan awet. Lerak juga kerap digunakan untuk mencuci bahan-bahan dari kuningan, tembaga, bahkan emas. Para ahli botani mengelompokkan lerak sebagai tanaman biopestisida, karena sangat baik untuk digunakan untuk obat alternative pembunuh serangga bersifat sebagai repelen yang dapat mencegah kehadiran nyamuk. Daging buahnya mengandung saponin yang bersifat biopestisida. Bijinya mengandung minyak. Larak juga bisa digunakan sebagai sabun wajah untuk mengurangi jerawat. Buah lerak mengandung saponin atau buih – buih alami.Saponin ini bekerja sebagai surfaktan, yang membuat air cucian “lebih basah”. Akibatnya saponin mudah masuk ke dalam serat-serat kain yang sudah dicuci, mengikat kotoran yang melekat, dan dan melepas kotoran tadi dari air cucian.
Menurut penelitian Balai Penelitian dan Pengembangan Peternakan, saponin yaitu senyawa utama yang terdapat dalam buah lerak sangat efektif dalam menekan produksi gas metana dalam rumen ternak ruminansia.
Namun sayang sekali,keberadaan buah lerak yang semkin dipinggirkan kini telah hamper mencapai kepunahannya,di daerah Jogja dan Jawa tengah yang jaman dahulu terkenal sebagai daerah penghasil dan pengguna lerak pun kini sudah nyaris tidak ada .Disamping karena hadirnya deterjen instant,dan pohon lerak termasuk jenis pohon besar dengan masa tanan tahunan.Masyarakat menjadi enggan utuk membudidayakan.Semoga dengan kesadaran GO GREEN ,masyarakat kembali sadar akan penggunaan dan penanaman kembali buah lerak sebagai alternatif detergen dan desinfektan kimia lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H