stadion allianz arena...foto.elde
Pertemuan babak kedua semifinal Liga Champion antara Bayern München melawan Atletico Madrid akan digelar di stadion Allianz Arena, kandang kesebelasan tim asuhan Pep Guardiola, dini hari WIB nanti. Seperti diketahui hasil sebelumnya Atletico sebagai tuan rumah meraih kemenangan 1-0.
Pep Guardiola yang sering disebut sebagai salah satu pelatih terbaik dunia, menjadikan pertarungan ini sebagai pertaruhan reputasinya. Memiliki skuad pemain diatas rata-rata yang dimiliki dibanding tim lawan, taktik dan strategi pelatih menjadi kunci utama untuk meraih kemenangan.
Blunder dengan tidak memasang Thomas Müller dan Franck Ribbery di pertemuan pertama sejak menit awal, mendapat kritikan tajam dari berbagai pengamat. Pelatih yang juga dijuluki sebagai "Master Rotation" karena selalu mengubah formasi susunan pemain ini, terlalu berani mengambil resiko.
Strategi sebanyak mungkin menguasai bola dengan memperkuat barisan tengah yang diharapkan sebagai kunci penyerangan, tidak berfungsi maksimal untuk menjebol tembok pertahanan Atletico.Â
Menjawab berbagai kritikan yang datang, Pep dengan nada setengah emosi mengatakan bahwa dia belum mati dan masih memiliki senjata untuk bisa mencapai final di MIlan tanggal 28 Mei nanti. Blunder dengan tidak memasang Müller sejak menit pertama sebagai pemain yang sudah mencetak 8 gol selama liga Champion bergulir, sepertinya tidak akan dilakukan lagi.
Mentahnya pressing dengan bola-bola pendek ala tiki taka yang sempat diperagakan ketika pertemuan pertama menghadapi solidnya pertahanan "Rojiblancos", harus diubah. Pilihan dengan operan bola lambung antara lini tengah dan pertahanan lawan menjadi alternatif lain untuk mengacaukan pertahanan lawan. Pada waktu yang sama, 2 striker, Müller dan Lewandowski adalah pilihan utama untuk dipasang dan menerima umpan-umpan tersebut.
Sepanjang 90 menit pertandingan tidak selamanya pertahanan Atletico bisa konsisten terus. Terbukti ketika di babak kedua sewaktu pertemuan pertama, kelengahan dan kesempatan Bayern mencetak gol juga terjadi. Hal ini harus dimanfaatkan sepenuhnya oleh Bayern München. Bayern butuh kecepatan dan kreativitas pemainnya untuk menjebol gawang lawan.
Sistem bertahan horizontal dan vertikal dengan jarak sempit antar pemain di pusat pertahanan yang diperagakan oleh Atletico, akan sulit ditemukan celahnya. Selain operan bola lambung, Bayern bisa memaksimalkan kedua lini sayapnya yang bermain cepat dan memiliki kemampuan dribbling bola satu lawan satu. Posisi tepat bila memainkan Ribbery dan Coman.
Kembalinya Jerome Boateng dari cedera adalah berita gembira yang bisa menambah kekuatan pertahanan dari serangan balik cepat yang dilakukan oleh duet Griezmann dan Fernando Torres. Postur tubuh yang tinggi dan kecepatannya berlari bisa mengimbangi duo striker ini.
Dukungan fanatik supporters menjadi semangat tersendiri bila Bayern bermain di kandang. Sekitar 75.000 penonton akan menjadi pemain keduabelas yang tidak henti akan mendukungnya. Salah satu faktor yang menyebabkan selama 11 kali terakhir main di kandang Bayern belum terkalahkan di liga Champion.