Mohon tunggu...
elde
elde Mohon Tunggu... Administrasi - penggembira

penggembira....

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Pingin Berlatih Musik Malah Dapat Duit

20 Desember 2015   05:40 Diperbarui: 20 Desember 2015   18:57 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="bersama grup sekolah main di pasar natal...foto.elde"][/caption]Namanya juga anak-anak, kadang sifat keingin tahuannya besar dan suka mencoba hal yang belum pernah dilakukannya. Hal ini terjadi pada anak saya yang baru duduk di kelas 6 setingkat SD. Di sekolahnya kebetulan tergabung dalam grup musik alat tiup semacam terompet dan seruling. Selain itu dia pun terpilih dengan satu temannya lagi menjadi penyanyi di grup band sekolahnya.

Di bulan desember sudah semacam tradisi di Jerman banyak bermunculan pasar-pasar Natal dan grup musik tiup sekolah anak saya ini bersama gurunya kadang diundang untuk bermain.

Kegemaran di bidang musik sepertinya menurun dari bapaknya yang dulu waktu SMA jg pernah membuat kelompok band bersama teman satu sekolahan. Oya...ternyata dari ngobrol dengan the kíng of habul, rupanya dulu juga sekolah di tempat yang sama dengan saya, tapi sayang waktu itu belum kenal karena beda pergaulan dan dia lebih suka main dengan anak perempuannya pak bon.

Sudah rutin keseharian anak saya dari senin-kamis di sekolah sampai sekitar jam 4 sore dan jumat pulang lebih awal pukul 13.10. Waktu itu Hari Jumat minggu kemarin menelpon bahwa dia dengan empat temannya ingin belajar musik bersama-sama sekitar 1 jam. Minta ijin diperbolehkan. Memang ini sudah menjadi aturan yang saya terapkan jika sehabis sekolah harus langsung pulang ke rumah. Namun jika ada sesuatu dan menyebabkan keterlambatan, untuk memberitahu dulu.

Suara keras yang keluar dari alat musik tiup ini jika dimainkan di dalam rumah akan terasa bising. Oleh karena itu salah satu dari 4 kawannya mengusulkan untuk belajar musik diluar saja dan memilih di halaman depan sebuah mal. Di pikiran mereka mungkin ingin sekalian bergaya meniru layaknya para pengamen di jalanan dan tidak bakal mengganggu orang lain.

Hal yang tidak disangka oleh mereka berlima, orang-orang malah tertarik dan menikmati musik yang keluar dari alat tiup tersebut. Bahkan tidak sedikit memberikan uang sekedarnya, entah karena rasa sayang pada anak-anak atau sebagai bentuk apreasi. Setelah kurang lebih 45 menit membunyikan teretetet dan alunan seruling, mereka pun berhenti karena anak saya sudah waktunya untuk pulang. Kaget campur gembira ketika menghitung uang yang didapatkan. Ada 55€ atau sekitar 825 ribu jika dirupiahkan dengan kurs 1€ nya 15,000. Duit pun dibagi berlima dan satu orang dapat 11€.

Soal ini saya ketahui ketika sore harinya kami ketemu di rumah dan anak saya dengan antusias bercerita sambil menunjukkan uang hasil pembagian tersebut. Setelah membiarkan dia gembira dengan apa yang telah dilakukannya dan selesai yang diomongkan, saya pun menasehati agar hal ini tidak dilakukan lagi. Belum waktunya anak kecil seumuran dia untuk memikirkan mencari uang dengan jalan seperti itu. Musik sebagai hobi saja dan yang harus diutamakan adalah pelajaran sekolahnya. Jangan sampai nanti ketagihan dan mengesampingkan tugas-tugas sekolahan. Di sini ngamen juga dibutuhkan ijin, tidak boleh sembarangan saja. Selain itu juga apa yang dilakukan ini seperti telah menyerobot penghasilan orang lain yang berprofesi sebagai pengamen beneran. Dia pun bisa mengerti dan memahaminya.

Ketika Jumat kemarin teman-temannya ingin melakukan hal sama lagi, dia pun menolak dan tidak ikut bersama mereka. Dari cerita yang dia dapatkan keempat temannya bermain di tempat sama selama sekitar 4 jam dan hasil yang diperoleh 235 € atau setara 3,525,000 rupiah. Walaupun begitu anak saya sudah tidak tertarik lagi dan lebih memilih belajar musik sendiri di rumah.

Bulan Desember saat ini meskipun masih musim dingin, namun cuaca tidak seperti biasanya. Belum ada salju dan temperatur masih berkisar 5-10 derajat. Jadi tidak terlalu dingin jika berlama-lama berada di luar seperti yang dilakukan oleh anak-anak tersebut. Hal yang juga tidak mengherankan bila mereka bisa memperoleh uang lumayan karena menjelang Hari Natal banyak orang bersedekah seperti layaknya bila di negara kita ketika memasuki suasana Lebaran...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun