Mohon tunggu...
elde
elde Mohon Tunggu... Administrasi - penggembira

penggembira....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jerman Bangkit Melawan Propaganda Anti Islam

7 Januari 2015   05:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:39 1224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Der Kölner Dom schaltete seine Beleuchtung um 18.30 Uhr komplett aus

Setiap senin malam sejak beberapa waktu ini, negara Jerman telah diresahkan dengan munculnya kelompok yang melakukan demo dan menamakan Pegida. Seruan demo serentak dibeberapa kota lewat media sosial untuk terus menggalang dukungan mewujudkan misinya. Kelompok yang mempropagandakan anti islam dan menolak kedatangan para pengungsi di negara tersebut. Isu yang dihembuskan untuk memicu pertentangan sara telah menjadi perbincangan hangat dikalangan politikus maupun masyarakat. Apa yang telah dilakukan oleh kelompok tersebut telah mencoreng muka Jerman yang dikenal sebagai negara demokrasi dan penjunjung HAM. Tentang aksi Pegida berikut orang-orang dibelakangnya pernah diulas di artikel lalu. [caption id="" align="aligncenter" width="447" caption="Khatredal di Koln mematikan lampu"][/caption] Masyarakat yang mulai jenuh dengan kelakuan mereka pun akhirnya ramai-ramai turun ke jalan. Senin kemarin hari demo yang biasa akan dilakukan oleh Pegida mendapat tandingan. Sekitar 30.000 orang diberbagai kota menggelar aksi demo bersama menentang keberadaan kelompok tersebut. Di kota Koln sebanyak 10.000 orang telah mengagalkan demo yang akan digelar oleh Pegida. Katedral terkenal di kota tersebut yang akan dijadikan tempat demo telah diblokirnya. Suasana menjadi gelap ketika pihak Katredal turut mematikan lampu2 disekitar sebagai tanda "matinya Pegida" dan dukungan pada pemrotes kelompok tersebut. [caption id="attachment_389004" align="aligncenter" width="559" caption="Brandenburger Tor di Berlin"]

14205694811552498716
14205694811552498716
[/caption] Brandenburger Tor sebagai pintu gerbang kota Berlin juga turut memadamkan lampu memberi isyarat ditolaknya kelompok rasis ini yang akan menjadikan sebagai ajang tempat demo. Beberapa orang anti Pegida memadati tempat tersebut untuk memblokirnya. Begitu pula di kota Dresden sebagai pusat orang-orang yang menamakan dirinya adalah para patriot penjaga identitas bangsa Jerman dan penentang islamisasi, juga tidak luput terjadi pemadaman lampu yang dilakukan oleh pabrik mobil VW. Di dekat pabrik biasanya digunakan sebagai ajang berkumpul para pendukung kelompok ini. Namun begitu lebih 18.000 orang tetap melakukan aksinya dan berkumpul disekitar museum dan stadion. Begitu pula dengan kota2 besar lainnya seperti Stuttgart, Hamburg dan München. Ribuan orang turun ke jalan melakukan aksi protes keberadaan kelompok Pegida. Bahkan di München sekitar 3.000 orang telah menggagallkan acara yang akan digelar oleh pendukung Pegida. Sebelumnya beberapa minggu lalu kira-kira 15.000 masyarakat turun ke jalan menolak keberadaan Pegida. Aksi diberbagai kota besar di Jerman adalah sebagai sinyal tegas penolakan mayoritas rakyat terhadap kelompok yang mempropagandakan kebencian pada suku, agama, ras dan warna kulit. Lebih dari 314.000 orang melalui media sosial telah ikut menandatangani petisi #No Pegida yang ditargetkan sebanyak 1 juta dan untuk saat ini menjadi hit di internet. [caption id="" align="aligncenter" width="440" caption="pemberitaan sebagian koran luarnegeri..."]
Die internationale Presse lobt die Anti-Pegida-Bewegung
Die internationale Presse lobt die Anti-Pegida-Bewegung
[/caption] Kejadian senin malam kemarin dengan turunnya ke jalan masyarakat disertai pemadaman lampu diberbagai tempat telah menjadi berita headlines diberbagai negara. Dari Istanbul hingga New York memberitakan dan memberikan apreasi pada Jerman. Keberadaan kelompok anti semit seperti yang dikatakan oleh kanselir Merkel tidak akan mendapatkan tempat di negaranya. sumber gambar

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun