Mohon tunggu...
elde
elde Mohon Tunggu... Administrasi - penggembira

penggembira....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bekas Toilet Disulap Jadi Warung Burger Terkenal

26 Maret 2016   21:10 Diperbarui: 27 Maret 2016   12:41 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kereta api (U-Bahn) melaju diatas warung burger | Foto: elde"][/caption]Sempat bingung juga ketika melihat U-Bahn atau kereta api underground di Berlin. Biasanya yang disebut U-Bahn berada di bawah tanah namun di ibukota Jerman ini, ada yang malah diatas jembatan. Dari membaca beberapa referensi yang saya pahami, ceritanya waktu itu ada penolakan dari pemerintah setempat beralasan karena sebagian konstruksi tanah di kota ini tidak memungkinkan untuk dibikin jalur kereta api bawah tanah, dan juga dikhawatirkan pembangunan tersebut akan merusak sistem kanalisasi yang baru saja selesai dibuat. Akhirnya pada tahun 1895 sebagai alternatif lain dibangunlah semacam jembatan sebagai jalur kereta api yang mulai dikerjakan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas.

[caption caption="Gambar belakang bekas toilet lawas yang dijadikan warung burger | Foto: elde"]

[/caption]Di bawah jembatan ini tepatnya dekat stasiun Schleisischen Bahnhof ada salah satu tempat yang unik dan menarik. Berawal dari melihat reportase di televisi tentang makanan cepat saji. Ada seorang reporter yang cukup ternama di Jerman dan juga ahli masak merangkap sebagai food taster melakukan tes mencari fast food paling enak di Berlin. Objek yang menjadi sasarannya adalah jenis makanan cepat saji seperti burger, sosis, döner kebab dan sejenisnya yang digemari masyarakat disini.

[caption caption="Antrian panjang yang tidak ada habisnya | Foto: elde"]

[/caption]

Salah satu tempat yang direkomendasikan adalah makanan cepat saji dan dijual di warung "Burgermeister". Melihat lokasinya sendiri sudah unik karena berada di bawah jembatan dan lebih menarik lagi tempat yang digunakan dulunya adalah toilet umum yang umurnya seratus tahun lebih.

[caption caption="Ruang depan tepat berada di pinggir jalan | Foto: elde"]

[/caption]

Warung yang buka mulai pukul 11.00-04.00 ini tidak ada sepinya. Antrian panjang selalu ada, apalagi saat waktu makan siang dan malam. Walau burger bukan makanan favorite saya tapi karena penasaran dengan rasanya, tempat ini memang menjadi salah satu program tujuan kami ketika mengunjungi Berlin kemarin.

Lokasinya ternyata tidak jauh dari tempat kami menginap, hanya sekitar 3-4 stasiun kalau gak salah. Datang sekitar jam 4 sore antrian panjang sudah menanti. Setelah menunggu sekitar setengah jam, barulah kami bisa memesannya. Berbagai jenis burger dan kentang goreng dengan saos berbeda hingga yang rasanya pedas ditawarkan. Harga tidak terlalu mahal, dimulai dari burger biasa murni daging sapi sebesar 4,10€.

[caption caption="Nyam..nyam..nyam | Foto: elde"]

[/caption]

Pembeli bisa menikmati makanan di tempat tersebut dengan kursi-kursi yang dipasang ala kadarnya atau membawanya pulang. Untuk mencari tempat duduk kosong akan sulit sekali. Pengunjung datang dan pergi bergantian. Kemungkinan bila waktu dini hari saja agak sedikit sepi.

Apa yang direkomendasikan oleh reporter televisi tersebut, mau tidak mau harus saya sepakati. Walaupun harus cukup lama mengantri, tapi sebanding dengan rasa burger yang kami dapatkan. Selain dagingnya tebal dengan salad yang segar dengan renyahnya roti, serta beberapa alternatif saos yang menjadi pilihan, bila dibandingkan dengan burger merek terkenal, lain sekali rasanya. Bukan mengada-ada tapi saya sendiri tidak bisa menggambarkan dengan kata-kata. Untuk itu sebaiknya jika Anda sempat jalan-jalan ke Berlin, sempatkan mampir di tempat ini dan silahkan nikmati sensasinya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun