[caption caption="Fersehturm bangunan tertinggi di Jerman dilihat dari Berliner Dom..foto.elde"][/caption]Berlin sebagai ibukota negara Jerman tidak beda dengan kota metropolitan lainnya di dunia. Ciri khas bangunan tinggi tersebar hingga sudut-sudut kota. Namun tidak seperti yang ada di New York atau Tokyo dengan pencakar langitnya, tapi masih sebatas gedung-gedung tinggi pada umumnya yang digunakan sebagai pusat bisnis maupun bangunan apartemen.
[caption caption="antrian panjang utk masuk ke menara..foto.ede"]
[/caption]Berliner Fernsehturm atau menara televisi Berlin tercatat sebagai bangunan paling tinggi di Jerman dengan ketinggian 368 meter dan juga tertinggi keempat di Eropa. Selain itu juga merupakan menara televisi nomer 2 tertinggi di dunia. Bangunan yang selesai pengerjaannya pada tahun 1969 semasa masih dalam pemerintahan Jerman Timur ini menjadi salah satu atraksi paling menarik untuk dikunjungi wisatawan. Setiap tahunnya diperkirakan satu juta orang menyempatkan diri naik hingga ketinggian 207 meter untuk melihat kota Berlin dari atas.
[caption caption="Park inn gedung tertinggi kedua di berlin,123 meter....foto.elde"]
[/caption]Sewaktu kemarin kami ke kota tersebut, tentunya juga tidak melewatkan kesempatan ini untuk berkunjung kesana. Merasakan sensasi melihat pemandangan Berlin dari menara tertinggi di Jerman. Walaupun sudah pagi-pagi berangkat ke lokasi yang berada dipusat kota, tepatnya di Alexanderplatz ini, namun antrian panjang sudah menanti. Cuaca dingin dan sedikit gerimis tidak menghalangi minat orang.
[caption caption="Berliner Dom dengan kubah hijaunya..foto.elde"]
[/caption]Pemeriksaan sebelum masuk layaknya di airport dengan
body screeningserta barang-barang bawaan dilakukan dengan ketat. Kemungkinan sebagai antisipasi mencegah teror yang lagi marak atau tindakan lain yang tidak diinginkan. Setelah melewati pemeriksaan keamanan, lalu menuju loket. Dengan tiket seharga 13,5€ untuk dewasa dan anak-anak 9€, pengunjung bisa sepuasnya menikmati pemandangan kota Berlin hingga waktu tutup.
[caption caption="bar yg romantis di ketinggian 203 meter..foto.elde"]
[/caption]Untuk mencapai ketinggian 203 meter menggunakan
liftyang tidak sampai memakan waktu 1 menit. Kecepatan 6 meter/detik
liftmembawa kita dengan cepat sampai tujuan. Setelah sampai di ketinggian 203 meter yang dikelilingi kaca pembatas dan digunakan sebagai tempat menikmati pemandangan, kita pun bisa naik lebih tinggi lagi hingga 207 meter menuju tempat yang dijadikan restaurant.
[caption caption="sungai Spree melintasi Berlin...foto.elde"]
[/caption]Tidak berlama-lama dan setelah merasa puas dengan memandang panorama yang ada, sekitar 1 jam kami berada diatas, lalu memutuskan untuk turun. Pemandangan lain ketika kembali berada dibawah terlihat semakin banyak orang mengantri yg mengular sampai ke jalan raya. Hari menjelang siang semakin ramai pengunjungnya. Para pedagang jajanan semacam sosis juga terlihat menawarkan dagangannya. Terlihat unik dengan payung dan kotak
grillyang ditenteng.
[caption caption="makan..makan...foto.elde"]
[/caption]Becak sebagai alat transportasi para wisatawan tidak ketinggalan
stanbymenunggu penumpang. Bentuk yang unik dimodifikasi semacam mobil tapi dengan kayuhan pedal. Tarif yang ditawarkan relatif tidak murah. Untuk keliling setengah jam harga yang dipatok buat 2 penumpang sekitar 24€.
[caption caption="becak ala Berlin...foto.elde"]
[/caption]Hal yang sedikit mengganggu adanya beberapa remaja yang begitu agresif minta sumbangan. Dengan berbagai trik membawa map dan secarik kertas berpura-pura untuk bantuan kegiatan sosial. Sepertinya kelompok yang sudah terorganisasi. Selain itu juga pengemis yang menyodorkan gelas plastik untuk minta sedekah. Mereka mendatangi langsung ke pengunjung dan menempelnya dengan setengah memaksa. Pemandangan lain yang belum pernah saya lihat terjadi di München.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya