Jerman Berkeringat

Ini bukan cerita tentang masalah krisis ekonomi yang sedang terjadi di Yunani. Kegagalan negara tersebut untuk membayar cicilan hutangnya membuat uni eropa sebagai pemasok hutang ketar-ketir. Jerman yang tercatat sebagai salah satu penyuntik dana besar pun ikut terkena imbasnya. Angela Merkel, kanselir Jerman harus dibuat pusing antara menyelamatkan negara "para dewa" itu untuk terus memberikan bantuan atau menghentikan.

Perdebatan di dalam negeri pun rame dan membuat kanselir yang terpilih kembali untuk periode ketiga kalinya itupun menjadi panas dingin. Walaupun sejak tahun 2011 dia tidak setuju dengan cara bantuan yang dilakukan sekarang ini, seperti diberitakan Wilkileaks yang kembali membocorkan pembicaraannya, namun semuanya sudah terlambat. Hanya saja tulisan ini tidak akan membahas tentang hal tersebut yang membuat Merkel menjadi berkeringat, tapi cuaca ekstrem yang terjadi minggu ini.

Mehr als 30 Grad in der Stadt: Die Münchner genießen den Sommer. Foto: Lisa Marie Albrecht

Bulan juni walau terhitung sudah masuk kalender musim panas, namun tidak seperti yang diharap banyak orang. Hujan masih saja sering datang dan hanya beberapa hari saja cuaca kadang benar-benar cerah. Namun memasuki juli sejak hari rabu kemarin, Jerman dibuat berkeringat. Temperatur menunjukkan angka diatas 30 derajat celcius dan sampai akhir pekan diperkirakan mencapai 40 derajat! Sinar matahari akan membakar selama 17 jam setiap harinya...Gembrobyos.....

Cuaca yang terlalu panas membuat orang tidak bisa konsentrasi di tempat kerja dan anak-anak sekolah. Cepat mengalami kelelahan, tubuh menjadi terasa lemas dan ngantuk. Seperti anak sulung penulis yang kemarin menelpon dan mengatakan bahwa dipulangkan lebih awal. Pihak sekolah memutuskan memulangkan murid-muridnya karena di dalam ruangan kelas sudah tidak memungkinkan untuk anak-anak belajar lagi. Hitzefrei adalah istilah untuk memperpendek jam kerja atau jam sekolah yang disebabkan oleh cuaca panas tidak normal. Pengambilan keputusan yang ditentukan sendiri oleh pihak terkait.

Mehr als 30 Grad in der Stadt: Die Münchner genießen den Sommer. Foto: Lisa Marie Albrecht

Untuk mengademkan badan, biasanya orang-orang menyerbu tempat sejuk penuh pepohonan maupun berdekatan dengan air. Sungai, kolam renang, danau dan air mancur yang berada di titik-titik kota menjadi alternatif menghilangkan rasa panas pada tubuh. Untuk yang memiliki kolam renang buatan di rumah bisa bermalas-malasan sambil baca buku dan tidur2an. Bagi yang suka mandi matahari adalah saat tepat untuk berjemur diri. Namun jika tidak hati-hati tanpa menggunakan sun cream dan terlalu lama dibawah sinar matahari, kulit terbakar adalah akibatnya. Para penjual es, baik yang mangkal maupun berkeliling, diuntungkan dengan kondisi ini. Panen penghasilan dari orang-orang yang merasa kehausan.

Bahaya akibat panasnya cuaca telah diperingatkan oleh beberapa pihak rumah sakit. Mereka memperkirakan akan ada kenaikan pasien sekitar 10-25% yang mengeluh terkait kondisi saat ini. Kekurangan zat cair atau dehidrasi dalam tubuh menyebabkan dengan cepat orang mengalami masalah tekanan darah dan sirkulasi. Termasuk juga bagi anak-anak bisa mengalami resiko sama.

Mehr als 30 Grad in der Stadt: Die Münchner genießen den Sommer. Foto: Lisa Marie Albrecht

Berita yang didapatkan dari badan meteorologi, menyebutkan bahwa menyengatnya temperatur saat ini disebabkan oleh udara panas dari Sahara yang disebut "Annelie". Namun untuk minggu depan akan sedikit menurun lagi dan berada dibawah 30 derajat celcius.

 

gambar http://www.abendzeitung-muenchen.de/gallery.sommer-in-der-stadt-bilder-die-schoensten-sommer-plaetze-muenchens.29cdd9aa-83a2-4774-89b4-8c83f11d55ec.html/id/3f62176d-8a62-4271-999a-4b435f9bdf5b