Mohon tunggu...
elde
elde Mohon Tunggu... Administrasi - penggembira

penggembira....

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Wisata di Bawah Jembatan

18 Juni 2015   21:27 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:42 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Artikel ini sejak minggu kemarin sudah tersimpan di draft, berhubung janji mau ngaso menulis dulu sebelum dashboard berfungsi maka penayangannya ditunda dulu. Namun karena kemarin membaca tulisan dari salah satu IT kompasiana http://www.kompasiana.com/fahmiardi/fitur-aktivitas-di-kompasiana-baru-kini-mengudara_558197d03fafbd66048b45d4, maka artikel inipun saya tayangkan karena dashboard sudah mulai bisa digunakan. Walaupun masih baru sebatas tulisan dari teman yang dimunculkan, ini sudah sangat membantu untuk mampir di lapak teman-teman.

Setelah mengalami masa dingin berbulan-bulan dan kadang disertai salju, memasuki bulan juni cuaca mulai cerah namun kadang masih turun hujan. Apabila sinar matahari menampakkan diri, masyarakat di kota München berbondong-bondong keluar untuk menikmati suasana kehangatannya. Salah satu tujuan yang ramai dikunjungi adalah Englischen Garten. Sebuah taman seluas 3.75 km persegi ini lebih mirip hutan lindung di dalam kota. Keberadaan taman yang menjadi paru-paru kota tersebut dibangun semenjak sekitar 225 tahun lalu dan menjadi salah satu taman terbesar di dunia.

Selain bisa digunakan sebagai arena bersepeda maupun jogging, keberadaan taman ini juga terdapat danau, restauran, sejumlah bier garten, bangunan lawas beserta taman indah dan juga dialiri oleh sungai. Bagi wisatawan yang malas berjalan kaki, disediakan transportasi becak dan kereta untuk disewakan mengantarkan berkeliling.

 

 

Sepanjang sungai Isar yang melewati taman ini menjadi salah satu tujuan menarik apabila cuaca benar-benar panas. Kebersihan sungai yang dijaga dengan tidak digunakan sebagai MCK apalagi sarana pembuangan sampah, menjadikan tempat yang menyenangkan untuk berekreasi. Mengenai masalah air, kebersihannya di kota München memang sangat diperhatikan, bahkan air di rumah yang disalurkan lewat pipa dan kran, layak konsumsi diminum tanpa harus dimasak dulu.

Kolong jembatan yang di beberapa negara lain biasanya diidentikan dengan hal kumuh dan sebagai tempat tinggal, tapi di München bisa digunakan untuk berbagai macam atraksi wisata. Bagi penggemar olahraga surfing baik pemula maupun yang sudah mahir, ombak yang berada di bawah jembatan bisa dijadikan tempat mengasah keahliannya. Tidak perlu pergi jauh mencari pantai yang di kota ini memang tidak memilikinya. Selain itu sungai inipun dimanfaatkan oleh para penyuka kanu atau kayak untuk berselancar. Atraksi menarik yang tidak jarang menyedot pengunjung bahkan wisatawan dari daerah lain.

Di pinggiran sungai yang cukup luas dan bersih biasanya digunakan oleh orang-orang yang ingin melakukan wisata keluarga atau dengan teman sekedar bersantai. Sambil berenang dan berjemur matahari, tidak lupa juga sambil membawa perlengkapan untuk membuat grill atau makanan bakar2an. Menikmati sejuknya air disertai ikan atau daging bakar dan tidak ketinggalan minuman khas Bayern, bir. Di malam hari suasana akan terlihat lebih romantis dengan menyalakan api unggun.

Di musim panas tidak heran apabila München menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan lokal maupun luar negeri untuk dikunjungi dan sebagai salah satu kota tujuan utama di eropa. Walaupun termasuk salah satu kota besar, namun tradisi dan budaya beserta bangunan lawas masih dipertahankan keberadaannya. Selain itu berbagai atraksi wisata, tempat berbelanja dsb menjadi penunjang utama yang menjadi daya tarik tersendiri. Perpaduan harmonis antara modernisasi dan budaya tradisional masih sangat kental di kota besar ketiga di Jerman ini.

foto koleksi pribadi

 

.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun