Mohon tunggu...
elde
elde Mohon Tunggu... Administrasi - penggembira

penggembira....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pramugari Air Asia Disiram Sup Panas

28 Desember 2014   23:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:17 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali dunia penerbangan dihebohkan oleh hilangnya salah satu pesawat. Setelah musibah MH 370 yang belum ada kejelasan kabar beritanya dan insiden penembakan MH 17 di Ukraina, kini tersiar berita hilangnya pesawat Air Asia dengan nomer penerbangan QZ 8051. Pesawat berangkat dari Surabaya dengan tujuan Singapura yang dijadwalkan kedatangannya pada pukul 8.30 waktu setempat, sampai saat ini mengalami kehilangan kontak. Doa keselamatan wajib kita suarakan untuk keselamatan para awak dan penumpang yang sebagian besar adalah warganegara Indonesia.

Beberapa hari lalu sempat heboh pemberitaan di media mengenai maskapai penerbangan yang berpusat di Kuala Lumpur Malaysia ini. Kejadian yang membuat kementerian pariwisata China mengomentari peristiwa tersebut dan menggambarkan keseluruhan penduduk Negeri Tirai Bambu telah tercoreng nama baiknya atas perbuatan segelintir warganya. China yang akhir-akhir ini adalah termasuk pemasok besar wisatawan ke seluruh penjuru dunia telah dipermalukan warganya sendiri.

Bermula dari kejadian penerbangan pesawat Thai Air Asia yang berangkat dari Bangkok Thailand ke Nanjing China. Peristiwa yang menyulut pertengkaran diawali karena masalah tempat duduk. Seorang perempuan warga China tidak puas karena harus duduk terpisah dengan pasangannya. Ketika awak pesawat sedang mengatur tempat duduk para penumpang lainnya agar pasangan tersebut bisa duduk berdekatan, tetapi mereka tidak berhenti mengomel. Seorang penumpang yang sempat mengabadikan kejadian tersebut membuat rekaman gambar dengan handy lalu mengunduhnya lewat Youtube.

Dalam video terlihat pramugari yang berpakaian merah tiba-tiba memegang wajah dan menggoyangkan kepalanya. Pramugari tersebut mengerang kesakitan karena sup panas yang menyiram wajahnya dan mengalami luka. Insiden yang sempat membuat pesawat tersebut tidak meneruskan penerbangannya. Juru bicara maskapai penerbangan mengatakan keputusan terpaksa diambil agar pasangan tersebut ditangkap oleh aparat karena laki-laki tersebut mengaku memiliki bom dan mengancam akan meledakkan pesawat.

Saksi mata mengatakan laki-laki tersebut beserta pasangannya yang membawa gadis kecil setelah turun dari pesawat tidak ditahan. Dari berita yang dilansir New York Daily News laki-laki tersebut tidak mau tahu insiden penyiraman sup panas tersebut. Dia mengklaim bahwa kejadian itu adalah kecelakaan karena kesalahan pramugari sendiri ketika menyajikan air panas yang dipesan. Apakah Air Asia akan memperkarakan tindakan penumpang yang tidak sopan dan agresif ini, belum jelas kelanjutannya. Diberitakan bahwa maskapai tsb telah menemukan solusi kekeluargaan dalam penyelesaiannya.

Diperkirakan sekitar 100 juta penduduk China setiap tahunnya melakukan wisata ke luar negeri. Pemerintah dalam menyikapi banyaknya warga tersebut yang bepergian sudah memberikan pesan agar di negara lain bisa menjaga diri. Antara lain untuk tidak meludah sembarang tempat, menjaga lingkungan dan menghormati adat istiadat setempat. Dalam tayangan iklan publik, presiden Xi Jinping sendiri juga mengingatkan warganya untuk lebih meningkatkan sopan santun perilaku warganya selama di perjalanan.

">

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun