Mohon tunggu...
Penyair Ungu
Penyair Ungu Mohon Tunggu... -

Pecinta ungu, pecinta puisi, pecinta cinta yang mengiris kalbu, asa dan jiwa...\r\nwww.penyair-ungu.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Impian Si Penyair Ungu (Biarkan Aku Terlelap...)

2 Agustus 2011   18:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:09 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Impianku...

Suatu saat manusia-manusia pewaris estafet Indonesia

kan dengan penuh antusias melihat pertunjukan-pertunjukan teater,

pembacaan puisi,

pemaknaan karya-karya sastra...

...seantusias mereka menonton konser musik Michael Jackson

atau Lady Gaga...

atau Justin Bieber...

ataupun semeriah tepukan bagi Opera Van Java

ataupun seheboh goyang dangdutannya Julia Perez

ataupun dengan semangat  pantang menyerah

saat mereka antri tiket menonton filmnya Harry Potter edisi terakhir

Aku memimpikan...

Penyair setragis Shakespeare bangkit di nusantara nan keruh kini

Robert Frost muda lahir dengan bait-bait sedalam makna The Road not Taken

Menginspirasi mutiara-mutiara hati bangsa yang gelisah

pun, kembalinya roh binatang jalang dari Chairil Anwar

Berlari dan bertarung demi syair-syair yang menerjang

Puisi dan barisan kata-kata perjuangan bangsa dan diri

tanpa peduli nama, dana, komisi..maupun sponsor

pun, Pusat Dokumentasi Sastra HB. Jassin

kan semegah gedung Sidney Opera House di negara Kangguru sana

ataupun seanggun dan semegah Shakespeare House

yang disayang seluruh warga Britania Raya

sastraku...

bangsaku...

muda-mudiku...

taruna, tetua-ku...

kembalikan kejayaan sastra kita..

berikan impian-impian indah

penuh makna,

penuh wejangan tak lekang oleh zaman

disegani dunia

asih dan bersih

indah, kuat dan dalam akan arti-arti kaya makna

menjadi lentera bagi jiwa-jiwa yang resah

ah...si penyair kampung ini mengimpikan,

suatu saat

di masa yang akan datang...

Sastraku kembali menguak tabir kebrobrokan zaman

mengoyak kabut kegelapan nurani

menggapai dahan-dahan kemahakaryaan

mencapai kilapnya bintang-bintang di langit masa

menetap dan menerangi

hati-hati yang mendamba di untaian intan-intan yang terselubung kini....

ku takingin terjaga

dari impian ini....

maafkan...aku akan tidur kembali.

[caption id="attachment_126584" align="aligncenter" width="246" caption="salam selalu ungu..."][/caption]

*dalam kegelisahan diri yang terdalam....aku hanya ingin bermimpi lagi

© 3 Agustus 2011

Picture profiles: googles.com

inspired by: all the Indonesian poets, artists and literatures masterpieces

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun