Mohon tunggu...
Pungki Wulandari
Pungki Wulandari Mohon Tunggu... profesional -

I'm a lovely ordinary girl who lives in extraordinary world with extraordinary family and friends...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teruntuk Mentari Hatiku

22 Agustus 2011   05:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:34 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit malam ini begitu indah

Rembulan bersinar terang ditemani taburan bintang

Ku termenung sendiri menikmati malam

Kesunyian malam menghadirkan berjuta rasa dan imaji

Dulu, aroma kesepian slalu tercium ketika kesunyian hadir menyapa

Namun kini semua berbeda

Sekalipun angin malam menghembuskan hawa dingin yang menusuk kulit, namun hatiku tetap hangat

Karna ada mentari di hatiku

Dia tak pnah tenggelam meski hari tlah larut

Kekasih hatiku

Dialah mentariku

Seseorang yang sangat menawan dengan keanggunan budi pekerti dan ketulusan hatinya yang selama lebih dari 3 bulan ini membuat hidupku lebih berwarna

11 bulan yang lalu kami tak saling mengenal meski hampir tiap hari bertemu di lingkungan tempat kerja

Jangankan menyapa, melirik pun ku tak pernah

Bukan karna kesombonganku, namun karna ku menanti sapaan dari pemilik wajah rupawan itu

Namun hanya seulas senyum yang selalu tersungging dari bibir mungil itu ketika tak sengaja kami beradu pandang

Hingga suatu hari takdir ALLAH mempertemukan kami secara personal dalam sebuah training

Selama 2 hari berturut-turut kami menghabiskan waktu bersama

Dan akhirnya kami pun berkenalan

Tak ada yg spesial selama 2 hr itu

Seusai training kamipun kembali pada rutinitas kerja kami masing2

Seminggu setelah training tiba2 dia mengirim salam untukku melalui teman kerjanya

Dari situlah timbul keakraban diantara kami

Setelah dirasa cukup saling mengenal, dia pun menyatakan cinta padaku

Meski aq tlah menduga hal itu akan terjadi dan telah mengenalnya lebih dekat, namun ada keraguan yang memenuhi rongga hatiku

Pengalaman pahit masa laluku yg berkali2 gagal dalam membina hubungan percintaan menimbulkan trauma untukku

Aq menerima cintanya namun tak sepenuhnya ku berikan hatiku padanya meski aq yakin dia lelaki yg baik

Jujur ku akui aq merasakan hal yg sama dengan yg ia rasakan, namun aq tak mau terluka lagi

Seiring berjalannya waktu, teman-teman dan kerabat kami pun tahu tentang hubungan kami

Di luar dugaan, begitu banyak doa dan dukungan yg ku trima

Sebegitu baikkah dia hingga semua orang memujinya?

Malam itu juga aq sholat istikharah tuk memohon petunjuk ALLAH

Seusai sholat aq hanya mengucapkan 1 permohonan:

“ Ya ALLAH, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, berikanlah petunjukMU. Jika memang dia adalah jodohku, berikanlah kemantaban hati tuk menerimanya menjadi imamku. Namun jika dia bukan jodohku, perkenankanlah kami tuk tetap menjaga tali silaturahmi dan ukhuwah islamiah. Amin.”

Hari berganti hari sejak malam itu

Ku rasakan cintaku padanya semakin bertambah setiap hari

Aq semakin jatuh cinta padanya

Dia begitu mempesona dengan keindahan parasnya

Manis senyumnya menyejukkan hari-hariku

Lembut tutur katanya mendamaikan kalbu

Semua kebaikan itu adalah cerminan hatinya yg lahir di tengah-tengah keluarga yg bersahaja

Tak ada lagi keraguan di hati tuk memilihnya menjadi tambatan hatiku yg trakhir

Ya Allah aq benar2 jatuh cinta pada makhluk ciptaabMU ini

Aq mencintainya semata-mata karna Engkau

Karna dia selalu mencintaiMU dan selalu mengajakku untuk lebih mendekatkan diri padaMU

Malam ini, melalui tulisan ini, ingin ku sampaikan padanya dan pada seluruh dunia bahwa aq sungguh mencintainya

Trima kasih Ya ALLAH atas anugrah ini

Aku benar-benar mencintainya dan mencintai kluarganya

Mereka tlah menjadi bagian dari hidupku

Jika semua ini hanyalah mimpi, aku akan bangun sekarang dan mewujudkan mimpi yg indah ini

Semoga cinta kami kan abadi

Lapangkanlah jalan kami tuk menuju pelaminan tuk membentuk keluarga SAMARA

Dan senantiasa menegakkan agamaMU bersama-sama

Amin Ya Robbal Alamin.

***

*Teruntuk : Mentariku (Cahaya Hidupku)

“I do Luv U. Makasih banget dah menyinari hidupku selama ini. Jangan pernah lelah mencintaiku. Tetaplah bersinar tuk menghangatkan duniaku dan skitarmu. Luv U so much Sweetheart

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun