Mohon tunggu...
Eka Purnama Sari Syofyani
Eka Purnama Sari Syofyani Mohon Tunggu... -

Saya adalah saya!! Ingin menjadi diri sendiri tanpa mengganggu orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gejolak Hati

26 Oktober 2013   10:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:01 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

untuk setitik embun yang masih tersisa
pada patahan pucuk sansieveira muda.
usah candai sebilur sinar,
disebalik rumput liar enggan berkembang.

biar angin membawamu nanti
pergi,.. hingga kembali.

untuk kupu-kupu putih disudut batu
pinjami aku warnamu,.
telah bosan aku,. berkamuflase pada hitam
yang menguasai ruangku semalam tadi.

sekepal hati.
ku katakan biru pada semua orang.

untuk seringai angin yang mendesau pelan
sama halnya, akupun risau.
tapi cobalah untuk sedikit tenang dipagi ini.

untuk barisan-barisan kalimat milik tetangga.
pernah kubaca beragam makna,
tapi sedikit kiasmu menuai curiga.
pada pagi aku tersenyum
perih memang,.

aku cemburu.

: untukmu pagi,
nikmati waktumu bersama nafas-nafas yang mengakui udara.
rasaku,.. masih hidup.

: untukmu hati
usah kau rasai tentang kelam,
bersama ikhlasmu dia akan kembali
seiring waktu.

akan kembali
bersama waktu yang terpilih.

rasa itu,.. ternyata hidup.
tapi tak pernah kusadari.

pagi mengingatkanku.


_fm_

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun