Mohon tunggu...
Eka Purnama Sari Syofyani
Eka Purnama Sari Syofyani Mohon Tunggu... -

Saya adalah saya!! Ingin menjadi diri sendiri tanpa mengganggu orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Putusan Malam

18 November 2013   21:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:59 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berulangkali kau jelang rindu,
Ahh,.. itu tidak perlu.
Bukankah sudah kubilang
Cukup sekali kau buang sayang.
Malam itu.
Bulan dan bintang ikut mendengar,
Pun sedayu angin mengarak perih.
Percuma mawar menyiar tangis. Air mata ini,..
Telah habis.

itu kunang belum ku lamar,.. terlanjur gaduh kau membuatnya gentar.
Padahal aku butuh sinar, sedikit pendar,.. mungkin.
Sebagai pengganti bulan yang kebingungan,
Sehingga lupa memberiku terang.
(mungkin) hatinya juga bimbang,. Malam me_mutus_kan.

Dulu,..
Arah Timur sering ku pandang.
Mengalihkan pandangan dalam ketidakpercayaan,.
Kau tahu alasan,.. maaf, baru sekarang ku beri jawaban.
Tak kira aku, kau sudah bosan.

Purnama kali ini kembali kau menjelang, . .
Bagimu mungkin hanya sebuah gambar lama,
Bagiku,..
Membuka luka lama.

_fm_

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun