Gerah mataku melirik pada satu sisi, mengagung-agungkan ilusi yang mereka sebut itu cinta
sedang malam tak sepenuhnya sadar
saat Kunang mengajukan lamaran.
Haruskah kita saling bertukar cincin
dan bersorak pada dunia?
Mungkin Kunang sama-sama tahu
malam ini waktu yang tepat untuk bercumbu, tanpa syarat
sedang esok...
satu persatu rebah meregang nyawa.
apakah ini korban cinta?
_fm_
Padang, November '13
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!