Postingan yang tertunda dari kesenian tradisi Ludruk di Gedung Irama Budaya Surabaya.
Selama nonton ludruk di gedung irama budaya, ini penampilan ludruk paling fress dan keren abis. Ludruk dari marsudi laras yang digawangi oleh anak-anak muda Surabaya ini, menampilkan pertunjukan dengan judul reuni mayat. Judul ceritanya emang serem tetapi pementasannya jauh dari kata serem, melainkan kocak dan konyol abis. Walaupun begitu, masih dalam pakem-pakem ludruk, seperti ada tari remo, jula-juli, dagelan dan alur cerita yang juga ada seriusnya, walaupun 70% guyonan, hahaha…
[caption id="attachment_357841" align="alignnone" width="300" caption="Tari Remo dari anak SMP 25"][/caption]
[caption id="attachment_357842" align="alignnone" width="300" caption="Tari-tarian dari anak SMP 25 juga, keren anak2 muda ini"]
[caption id="attachment_357843" align="alignnone" width="300" caption="Persembahan jula juli dari cak lupa namanya... hehehe..."]
[caption id="attachment_357844" align="alignnone" width="300" caption="Dagelan fress banget, dari cak pay dkk"]
Ludruk yang mengusung tema kepahlawanan ini, menampilkan sosok pahlawan kekinian dalam tindakan yang sederhana tetapi penuh makna. Diceritakan seorang pemuda mati tertabrak mobil, gara-gara ingin menyelamaykan anak kecil yang menyebarang. Mayat pemuda tersebut di bawa ke kamar mayar rumah sakit. Saat tengah malam, para mayit tersebut bangkit dan ngobrol tentang kematian masing-masing. Tidak disangka, istri pemuda itu mencari mayatnya dan di kamar mayat itu pula orang tua anak kecil yang diselamatkan berterima kasih dan memberikan imbalan yang pantas ke pada istri pemuda yang telah rela terengut nyawanya demi menyelamatkan seorang anak.
[caption id="attachment_357845" align="alignnone" width="300" caption="Adegan cerita saat di kamar mayat"]
[caption id="attachment_357846" align="alignnone" width="300" caption="Para mayat, bangkit dan reunian cerita kematiannya masing2. ini agak mengelikan..."]
[caption id="attachment_357849" align="alignnone" width="300" caption="Para pemain ludruk marsudi laras, keren abisss..."]
Saya melihat antusias pemuda Surabaya sangat meriah dengan turut menghadiri pagelaran ludruk, menurut saya, para seniman hanya butuh sentuhan kreatif dan inovatif agar kesenian ludruk tetap diminati oleh masyarakatnya khususnya generasi muda seperti saya ini (cieee,,,, ngaku-ngaku masih muda, hehehe)
Selesai...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H