Bingung mau makan apa
Bingung mau beli apa
Bukannya banyak pilihan
Tapi tak ada sepeserpun uang di tangan
Dengan sisa dua batang rokok
Dan korek kayu yang lusuh, dari belas kasihan
Dia pergi berkeliling menjajakan barang
Berharap Tuhan berbelas kasih memberikan rizki, hari ini
Sepeda tua yang selalu setia menemani
Di sisia usianya yang tak lagi muda
Menjadi harta yang paling berharga
Ditengah-tengah kesepian dan kesendiriannya di dunia
Tubuhnya yang kurus dan rapuh
Dipaksa mengayuh sepeda tuanya
Untuk berkeliling sepanjang hari, menjajakan barangnya
Ditengah teriknya sinar matahari
Dia pun mulai mengeluh
“hahhhh…”
“hidup memang terasa sulit, jika apa yang kita lakukan tidak menghasilkan untuk penghidupan”
“hidup seperti di neraka, jika kesulitan terus mendera tiada habisnya”
“aku harus bagaimana lagi??, ya robbi,,”
[caption id="" align="aligncenter" width="470" caption="berjuang untuk hidup Meski hidup tak selalu ramah padanya"][/caption]
Dia pun menyalakan rokok terakhirnya
Dan melupakan sejenak keluh-kesahnya
Dia kembali mengayuh sepeda tuanya
Sambil menjajakan barang, berharap ada yang membeli
Hidup memang kejam dan tak kenal kompromi
Memangsa siapa saja yang tidak bisa mengendalikannya
Kerja keras, kejujuran, kegigihan
Seakan tiada harganya
Jika dihadapkan pada kenyataan yang hanya berpihak pada segelintir orang
Oh, betapa sulitnya hidup ini
Betapa dunia tak lagi penuh dengan kompromi
Di saat harga-harga mulai melambung tinggi
Para penguasa mengurusi kepentingan golongannya sendiri
Korupsi semakin menjadi-jadi
Kesejahterahan bisa di monopoli
Kesenjangan social semakin tinggi
Oh, betapa sulitnya hidup ini
Dia pun tetap mengayuh sepeda tuanya
Menjajakan barang, berharap ada yang terjual
Kesedihan tak lagi dia rasakan
Karena dia telah akrab dan berdamai dengan penderitaan
Walaupun dia tua renta, dan tak punya
Tapi jiwanya luhur, sebab dia tak mau menjadi peminta-minta
Dia terus berjuang untuk hidup
Meski hidup tak selalu ramah padanya
Kisah Tua Renta, 01 September 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H