Mohon tunggu...
Arya Panakawan
Arya Panakawan Mohon Tunggu... -

mengenal jawa timur lebih dekat, melalui alam, budaya dan sosial politiknya. Juga jagan lupa Follow twitternya di @aryapanakawan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kribo Ceking

28 Januari 2016   22:24 Diperbarui: 28 Januari 2016   22:40 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah berfikir ulang ribuan kali, aku mulai memberanikan diri serta membulatkan tekat utk berani mengambil keputusan ini. Itu lah aku, orang yg peragu utk memulai hal yg baru.
Selepas hujan reda ba'da isya, aku memarkir motor disebuah gang kecil dan berjalan sebentar utk menuju tempat yg akan merubahku menjadi org yg baru.
Tidak terlalu ramai utk hari ini, hanya ada dua org yg mengantri. Aku pun duduk sambil melihat mas2 setengah baya memainkan gunting dgn lincah memangkas setiap helai rambut yg diinginkannya. 'Hari ini adalah hari baru' fikirku 'krn aku sudah bosan dgn gaya rambut yg ini2 saja, aku mau yg beda'
Aku selalu kesal dgn rambutku ini, kalau di panjangkan gak ke bawah tp panjang ke atas alias kribo. Rambut ku ini lbh mirip pohon beringin waktu dipanjangkan, jd kalau siang hari cuacanya sedang panas2nya, suka banyak org yg berteduh sambil bilang "mas numpang benar mas, panas nih".
"butuh oksigen masssss panasssss". Sering kali di hina dgn rambut kribo, aku mencoba utk bercermin. 'Masak sih separah itu, aku yakin enggak deh' kataku dlm hati.
Setelah lihat diri sendiri di cermin, masa allah, rasanya aneh banget. Rambut gede tp tubuh ceking, berasa kyk kena tumor otak, org nya kecil tp kepalanya gedeeee... Utk mengakhiri semua penderitaan ini, aku memutuskan merubah gaya rambutku dari kribo menjadi botak. Selamat tinggal masa lalu, selamat datang masa sekarang.

 

[caption caption="waktu udah di semi botakin"]

[/caption]

Setelah di botakin, rasanya leeeggaaa.. kyk ada aura baru dlm hidup. Aku merentangkan kedua tanganku, menadahkan kepala melihat langit, memejamkan mata serta menghirup udara kebebasan dlm2 dan membayangkan hari2 yg bakalan baru kedepan.
Rintik hujan pun kembali turun, aku menaiki motor menuju rumah, semilir angin menyapu kepalaku yg botak, walaupun udah pakek helem tp masih terasa belaian anginnya. Semriwingggg... Siluet lampu jalan menerpa wajahku. Pikiranku mengawang-awang, hingga ke sebuah perasaan tdk tenang tiba2 menelusup dlm kalbu.
Terlintas dlm benak ini, ada yg masih menganjal, entah apa itu, aku blm tau tetapi ada rasa gelisah yg butuh jawaban namun masih blm terjawab.

Selesai…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun