Masih terngiang di telinga saya bagaimana musik khas Dufan menyambut kedatangan para pengunjungnya. Saya selalu ingat, tak pernah lupa. Karena, saya sudah hampir 10 kali mengunjungi Dufan. Bukan karena tidak ada tempat tujuan lain, tetapi saya tidak pernah bosan. Terlebih lagi ketika Dufan menghadirkan wahana baru. Dan menurut saya, berkunjung ke Dufan pada minggu atau bulan yang sama, akan terasa berbeda bila kita mengunjunginya dengan orang yang berbeda pula.
TAHUN 2002
Tahun 2002 adalah kali pertama saya mengunjungi Dufan. Saat itu saya masih SMP kelas 7. Dalam rangka study tour dari sekolah yang menurut saya lebih ke tour karena study-nya sedikit, hehe. Sayangnya, pada jaman itu, ponsel berkamera atau kamera pocket belum begitu banyak diproduksi. Bahkan hanya beberapa teman saya saja yang memilikinya. Saya sendiripun hanya menggunakan ponsel biasa, jadi sayang sekali saya tidak bisa mengabadikan momen apa-apa saat berada disana.
TAHUN 2003
Saat itu perusahaan tempat Ayah saya bekerja mengadakan acara Family Day. Saya pikir, pasti saya akan mendapatkan suasana yang berbeda nih ketika saya bersama keluarga disana. Namun sayang, hanya saya dan kakak saya yang berani naik wahana disana. Ayah, Ibu dan Adik saya hanya menaiki wahana yang 'kurang ekstrim'. Jadi, saya kurang mendapatkan Memorable Moment pada saat itu.
TAHUN 2007
Menginjak kelas 10 di SMA, sekolah saya pun mengadakan Study Tour. Saya cukup senang karena terhitung sejak tahun 2003 (Family Day to Dufan dari kantor Ayah saya) saya belum mengunjungi Dufan lagi. Pengalaman tak terlupakan saat itu adalah ketika saya menyesal tidak dapat mengikuti nikmatnya perjalanan karena saya menggunakan celana jeans yang cukup ketat dan baju bertangan panjang, sehingga saya tidak bebas bergerak dan merasa sangat kepanasan.
[caption id="attachment_321769" align="aligncenter" width="300" caption="Tahun 2007"][/caption]
TAHUN 2008
Di tahun kemudian, saya dan teman-teman satu kelas (kelas 12) pun mengunjungi Dufan (lagi). Saya pun mendapatkan Memorable Moment disana. Ketika saya menaiki wahana baru yang bernama Tornado. Saya akui saya memang kurang berani menaiki wahana tersebut. Dari awal mengantri pun (saat itu ngantrinya hingga 10 meter) saya sudah tegang menyaksikan bagaimana wahana Tornado bolak balik membawa para 'penumpangnya'. Apalagi, sepanjang berjalannya wahana tersebut, saya terus berteriak-teriak memanggil Mama (hahaha) dan menangislah saya. Setelah selesai pun, lutut saya bergetar hebat. Saya tidak bisa jalan sampai harus dibopong oleh teman yang lain. Mulai saat itu pula, saya resmikan bahwa saya kapok naik Tornado, hehehe.
TAHUN 2010