[caption id="attachment_183020" align="aligncenter" width="450" caption="Ilustrasi Sensi - si.sunne.ws"][/caption]
Sungguh, Lova baru nyadar kalo pria juga bisa cepat sensi dibandingin wanita. Lova pikir seorang pria bisa ngadepin apapun curhatan wanita termasuk soal mantan-mantannya. Ternyata hal seperti ini termasuk topik pembicaraan yang harus dihindari ketika berbicara dengan pria apalagi yang udah pada jadian atau merit.
Artikel aslinya berjudul 6 Things to NEVER Say to Your Man, yang ditulis Kelly Rouba melalui Galtime 12 April yang lalu. Di sini, menurut pendapat Rouba, sebenarnya banyak topik yang gak disukai pria, misalnya mengkritik olah raga kegemarannya atau fisiknya secara berlebihan. Namun menurutnya, beberapa konsultan berpengalaman Galtime mengingatkan terdapat 6 topik pembicaraan yang harus dihindari oleh semua wanita ketika berbicara dengan pria khususnya pasangannya.
Hmm, setelah membacanya Lova pikir sebenarnya gak cuman pria lah, wanita juga akan sensitif menyangkut 6 hal yang dikemukakan Rouba. Tapi baiklah, kayaknya harus menahan ceriwis dulu. Biarkan para pria menganggukan kepala tanda menyetujui pernyataan Rouba.
NEVER talk about your ex, jangan pernah berbicara tentang mantan anda. Seperti yang Lova nulis di awal, tadinya Lova mikir apa saja boleh dicurhatin sama pacar sendiri, termasuk soal mantan pacar. Eh taunya, ini hal yang sensitif buat pria. Lha, salah siapa, waktu curhat gak menunjukan reaksi apa-apa. Tapi baiklah sekarang Lova mau mengerti kalo dengan berbicara soal kebaikan, keburukan bahkan soal penampilan fisik mantan, seolah-olah kita memberikan suatu garis perbandingan dengan pasangan kita. Tapi .. kalo emang mantan lebih cakep gimana dong? Masak ditutupi.
NEVER tell your man how to manage his relationship with his mother, singkatnya jangan mengkritik ibunya. Aduh, anak mama bener ya. Menurut Rouba, seorang ibu adalah wanita terbaik dalam hidup seorang pria (jelas perempuan juga dong), sehingga mengkritik ibunya adalah sesuatu yang sangat dilarang untuk diucapkan oleh kaum wanita. Lha kalo emaknya bawel, masak gak boleh omong. Makan ati dong lama-lama. Â Tapi kadang ada bener juga sih, beberapa istri yang Lova liat seolah-olah menjauhkan sang suami dari ibunya sendiri dengan berbagai alasan. Nah ini perlu disadari juga, jangan sampai berlebihan kali ya.
NEVER tell your man - directly or indirectly - that you're better at something than he is (even if you are), intinya jangan menujukan kehebatan kita di depan mereka. Ini yang kadang sulit, kalo kita memiliki prestasi masak harus menahan diri untuk bercerita. Menurut Rouba, pria adalah makhluk kompetitif yang bisa hilang kendali saat merasa terpojok, dengan membicarakan kehebatan diri kita di depannya, dia dapat kehilangan percaya diri untuk membina suatu hubungan (maksudnya ngacir kali ya?). Ya ada bener juga kalo keseringan, tapi masak sih kita harus menutup diri dengan prestasi kita. Tapi baiklah dari pada sensi apalagi nangis (mungkinkah?) kita harus benar-benar menjaga hal ini agar gak berlebihan.
NEVER nag your man to do things, jangan mengatur hidupnya secara berlebihan. Maksudnya cerewet kali ya? Kalo menimbulkan kebisingan siapapun pasti gak suka dong. Dari sononya khan wanita tercipta memiliki daya "ngomel" yang melebihi pria, jadi wajar dong. Namun ada benernya juga, kalo liat emak-emak yang kelewat crewet sama suaminya. Ini dan itu gak boleh, dipenjara tuh babeh. Kok kayak menciptakan ISTICREW nantinya ya, Ito lho Ikatan Suami Takut Istri Crewet. Awas ngacir suaminya hahaha
NEVER insult your man, Jangan pernah menghina pria. Kalo ini lova setuju banget..bangetan! Biar bagaimanapun penghinaan gak boleh terucapkan oleh kedua pasangan. Dapat dimaklumin ketika kita berada ditempatnya, pasti akan sangat menyakitkan ketika dihina.
NEVER say something to him that you wouldn't want him to say to you. MaksudRouba, konsultan merekomendasikan bahwa jika sebuah topik sensitif dibicarakan, pastikan untuk menghindari penghinaan dan tuntutan, misalnya sepertimaksain dia minta maaf kali ya. Ya meminta maaf dalam hal apa dulu, kalo kelewatan berbuat salah ya kudu minta maaf dong. Mungkin karena pria sangat ego ketika dia kedapatan berbuat salah, jadi kalo dipaksain ngaku dan meminta maaf semakin mencari alesan menutupi sensinya. Boleh lah, setiap si dia berbuat salah gak perlu meminta maaf secara verbal, langsung dengan tindakan nyata aja, misalnya dengan membelikan rumah, mobil mewah, atau berlian. Kalo ini ok punya, seru kali ya hehehe.
Nah mas, om, opa, kakek, gimana tuh? Emang topik begini sensi ya? Lova nanya beneran nih.
*merem ah, pasti diserang sama om-om galak :)
