Mohon tunggu...
Lourine Tobing
Lourine Tobing Mohon Tunggu... -

Simple and classy.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lindungi Diri, Lawan Kejahatan

19 Oktober 2018   12:05 Diperbarui: 19 Oktober 2018   12:26 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu, saya hampir kecopetan. Oke, ini akibat kelalaian saya sendiri. Berdiri di pinggir jalan yang agak sepi pada malam hari dan sambil memainkan ponsel saya. Untung beribu untung, saat orang tersebut baru mengulurkan tangannya ke arah saya (yakin banget deh, bukan driver ojek online karena dia tidak menggunakan atribut dan gelagatnya bukan mencari penumpang), secara refleks saya langsung mengumpat terkejut (karena saya pikir dia justru mau menyentuh bagian tubuh saya) dan ojek online pesanan saya tiba-tiba  muncul di belakangnya yang saat itu juga dia langsung ngebut meninggalkan saya dan driver ojek saya. 

Sisa malam itu, saya tidak berhenti deg-degan bahkan sampai saya tiba di rumah dengan selamat. Hal yang saya ingat samar-samar adalah saya mendengarkan cerita seram mengenai penjambretan sepanjang perjalanan oleh Pak Driver.

Memang belakangan ini ada saja kejahatan terjadi dan semakin sering, ingat juga kasus pelecehan oleh supir taksi online kepada penumpangnya kan? Oleh karena itu, setiap orang harus semakin meningkatkan kewaspadaannya.

Perlindungan diri menjadi salah satu keahlian yang harus dimiliki setiap orang, khususnya wanita yang lebih gampang menjadi korban. Hmm, bukan keahlian yang hebat banget seperti menguasai ilmu bela diri sih. Ya, tapi kalau kita punya kemampuan tersebut, maka itu menjadi nilai tambah pastinya. Izinkan saya membagikan pengalaman saya membekali diri lebih dari seharusnya sejak kejadian tersebut.

1. Sensitif dan jangan terlalu ramah
Secara naluriah, semenjak kejadian tersebut saya jadi lebih peka terhadap sekitar saya. Bayangan apapun (semoga bukan penampakan sih :D) dengan cepat dapat saya tangkap dan membuat saya langsung bereaksi melindungi bagian depan tubuh saya dan merapatkan tas saya atau menyembunyikan ponsel saya. Malah kalau tidak diperlukan, saya tidak akan mengeluarkan ponsel saat saya di pinggir jalan. Selain itu, saya juga enggan apabila diajak bicara oleh orang asing. Biasanya, saya akan selalu menyumbat kedua telinga saya dengan earphone agar berkesan saya tidak ingin diajak berbicara, walaupun kadang tidak ada apapun yang saya dengarkan. Demi aman!

2. Siapkan kontak emergency di aplikasi
Di ponsel saya selalu ada nomor emergency orang-orang terdekat saya dan juga yang paling sering saya hubungi. Di aplikasi ojek online juga fitur ini ada, dan saya memanfaatkannya. Hal ini dimaksudkan apabila terjadi sesuatu pada saya, orang-orang terdekat saya dapat mengetahui kabar saya dengan cepat.

3. Ilmu dasar bela diri
Seperti yang saya bilang tadi, nggak mesti ahli banget. Yang penting tahu bagian tubuh diri sendiri yang paling kuat (untuk menyerang) dan paling lemah (untuk melindungi diri). Hal yang sama wajib kita ingat-ingat di pihak lawan. Bagian tubuhnya yang paling lemah (biasanya selangkangan, tulang kering di kaki, lutut, dll), itulah yang harus kita serang paling utama apabila memungkinkan.

4. Persenjatai diri
Saya akhirnya membeli pepper spray merk Sabre dari salah satu e-commerce (Hargadunia.com). Bentuknya sih seperti gantungan kunci saja, ringan dan praktis banget dibawa dan digunakan karena mudah dilepaskan dari gantungan kuncinya. Dulu sih nggak terpikirkan untuk saya membawa peralatan semacam ini, tapi akibat trauma mau tak mau saya harus betul-betul melindungi diri. Mungkin saya akan menambah koleksi 'senjata' perlindungan diri ini kedepannya.

Ukurannya yang kecil, mudah dibawa dan digunakan
Ukurannya yang kecil, mudah dibawa dan digunakan
5. Berdoa selalu

Terakhir, tapi bukan tidak penting. Berdoa. Selalu berdoa sebelum beraktivitas, keluar dari rumah. Sepanjang perjalanan juga berdoa dalam hati agar diberi perlindungan oleh Tuhan. Kalau punya buku doa untuk dibaca sepanjang perjalanan, boleh. Apapun caranya, Tuhan harus disertakan dalam kegiatan kita. Insya Allah, mudah-mudahan, kita selalu dilindungi dan terhindar dari mara bahaya.

Semoga cerita yang saya bagikan ini dapat berguna bagi kita semua untuk selalu waspada dan melindungi diri kita dari segala bentuk kejahatan di sekitar kita. Salam.^^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun