Pada Hari Lahir Pancasila, saya yang merupakan seorang mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan mengikuti rangkaian acara di kampus Unpar dan sejumlah tokoh dan mahasiswa memberikan pandangan mereka terkait nilai dan praktik Pancasila.Â
Menurut Bapak Andreas Doweng, salah satu seorang dosen Unpar menyatakan bahwa terdapat pandangan dari seorang doktor di FH Unpar, Pancasila adalah sesuatu yang ideal namun juga dapat memiliki berbagai interpretasi yang beragam. Dia menekankan pentingnya melihat implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di lembaga pemerintahan seperti DPR dan yudikatif.
Kemudian Bapak Thomas Supono, salah satu seorang dosen Unpar juga yang merupakan juga seorang mantan anggota ABRI, mengungkapkan bahwa Pancasila adalah identitas bangsa yang membedakan Indonesia dengan negara lain. Dia menjelaskan bahwa baik TNI aktif, veteran, maupun purnawirawan harus memiliki semangat pancasilais, karena TNI adalah ksatria yang membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan.
Sementara itu, Adito Palendra yang merupakan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM ) Unpar, berpendapat bahwa Pancasila adalah prinsip dan ideologi yang harus dijalankan, seperti menghormati hak-hak orang lain. Meskipun tidak secara eksplisit, banyak mahasiswa yang telah menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.Â
Namun, tantangan dalam menerapkan Pancasila tidak dapat diabaikan. Peraturan Rektor terkait mahasiswa menekankan bahwa organisasi kemahasiswaan dan sistem pembelajaran harus berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Namun, penerapan Pancasila di era globalisasi menjadi sulit karena kurangnya edukasi mengenai implementasinya. Beberapa kalangan bahkan meragukan sila pertama Pancasila.
Namun demikian, para tokoh dan mahasiswa menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam terhadap Pancasila, bukan hanya sekadar menghafal sila-sila Pancasila.Â
Mereka juga menegaskan bahwa Pancasila harus terus dijaga dan diperjuangkan, karena tanpa Pancasila, negara ini tidak dapat berjalan dengan baik dalam konteks globalisasi.Â
Dalam menghadapi perubahan zaman, Pancasila sebagai nilai instrumental tetap tidak berubah, sementara nilai praktisnya dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dengan menjaga semangat Pancasila, mahasiswa diharapkan memiliki rasa bangga menjadi orang Indonesia dan menjalankan nilai-nilai Pancasila di tengah komunitas global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H