Mohon tunggu...
Sony Achmad Louis
Sony Achmad Louis Mohon Tunggu... Guru - Set up your goal

Personal

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Benih di Waktu Subuh

6 September 2022   06:54 Diperbarui: 6 September 2022   06:58 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana bisa Aku melupakanmu,
Memandangimu dalam Fajar menjelang,
Mengirup udara embun yang segar,
Terasa damai dalam naungan cahayamu. 

Teringat Aku pada dinding gelap pekat,
Yang ada hanyalah sunyi senyap,
Cicak merayap dan laron berterbangan,
Hingga mereka berdua saling meramu cinta. 

Seiring Lentera Pagi menyingsing di ufuk Timur,
Wajahmu kian terlihat jelas tanpa sekat,
Indah Menawan raut wajah kesalmu sisa semalam,
Hilanglah sudah kegelisahanmu yang dibasuh rayuku. 

Sudahi... dan lalui hari ini seperti denting jam yang mengayuh,
Tanpa syarat harus berbalik arah dan mendesir resah berkepanjangan. 

Sony Achmad Louis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun